Oleh: Nadia Uzhba
Jelita Rizky Phoenna, S.Psi., Gr., yang akrab disapa Kiki, lahir di Lhokseumawe pada 22 Januari 1993. Ia merupakan putri tunggal dari pasangan Drs. Almafuadi dan Gustiana Ningsih. Riwayat pendidikan Kiki dimulai dari SD Negeri 2 Banda Sakti, berlanjut ke SMP Negeri 5 Lhokseumawe, dan tuntas di SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Medan Area (UMA) dengan mengambil jurusan Psikologi.
Saat ini, Kiki mengabdi sebagai guru Bimbingan dan Konseling (BK) di almamaternya, SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Ia menetap di Desa Alu Awe, Jalan Permata Hati.
Keputusannya untuk menjadi seorang pendidik terinspirasi oleh sosok sang ayah yang juga berprofesi sebagai guru. Selain itu, ketertarikannya pada dunia psikologi selaras dengan keinginannya untuk mendengarkan serta membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Sejak lama, Kiki sebenarnya bercita-cita menjadi seorang psikolog, dan impian tersebut terus ia perjuangkan hingga kini. Salah satu langkah konkret yang ditempuhnya adalah dengan mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun 2023.
Kiki memulai karier mengajarnya pada tahun 2016 di SLB Aneuk Nanggroe sebagai guru BK sekaligus wali kelas. Di sekolah tersebut, ia memperoleh banyak pengalaman berharga, terutama dalam membimbing anak-anak berkebutuhan khusus.
Momen-momen tersebut menjadi bagian yang tak terlupakan dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang pendidik. Meskipun pernah menghadapi masa sulit, khususnya ketika dihadapkan pada masalah pribadi yang tidak mudah diselesaikan sendiri, ia terus bertahan dan berkembang.
Sebagai seorang guru, Kiki aktif mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi di luar kota, terutama yang berkaitan dengan bimbingan konseling dan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam proses belajar-mengajar, ia menerapkan metode yang fleksibel, disesuaikan dengan karakter siswa dan suasana kelas. Ketika menghadapi siswa yang kurang bersemangat, ia memilih untuk mendekatkan diri, menjadi teman diskusi, dan membimbing mereka dengan penuh kesabaran.
Prinsip hidup yang senantiasa dipegang teguh oleh Kiki adalah untuk tidak mencampuri urusan orang lain, dan ia berharap orang lain pun tidak mencari-cari kesalahannya. Baginya, menjaga sikap dan berfokus pada hal-hal positif merupakan kunci untuk menjalani kehidupan yang tenang dan bermakna.
Sosok orang tua dan para guru di sekolah menjadi sumber inspirasi terbesarnya. Di luar kesibukannya mengajar, Kiki gemar bepergian dan menikmati kopi sebagai cara untuk bersantai serta menyegarkan pikiran.
Sikap dan perilaku Kiki yang patut diteladani antara lain adalah kesabaran dan empati yang tinggi terhadap siswa, terutama saat membimbing anak-anak berkebutuhan khusus. Ia juga aktif mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan sosial, serta senantiasa berusaha dekat dan peduli pada siswa yang mengalami kesulitan.
Kegigihannya dalam mengejar cita-cita, kemampuannya dalam menjaga prinsip hidup, serta keuletannya dalam menghadapi tantangan menjadikan Kiki sebagai sosok guru yang patut menjadi teladan bagi generasi muda.
Kepada generasi muda, Kiki berpesan agar selalu bersemangat dalam menjalani hidup, berpikir positif dalam setiap keadaan, dan melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Ia percaya bahwa dengan keyakinan dan usaha yang konsisten, setiap orang dapat mencapai versi terbaik dari dirinya.
Penulis adalah Siswa Kelas XII-1 Program Unggulan SMA N 1 Lhokseumawe
0 Komentar