Puisi: Tunas Emas di Pundak Pertiwi

 

                                                                Foto: Dokumen Pribadi

Muklis Puna

Dari Aceh hingga ke belantara Papua,
Benih-benih kami tersebar di persada Ibu Pertiwi.
Berdiri di atas tanah adat, menjunjung budaya sendiri,
Dalam setiap denyut nadi, mengalir darah Indonesia sejati.

Baca  Juga: 

Puisi: Kereta Penghabisan

Hari ini, dari ujung barat hingga ke timur mentari,
Sebuah amanah agung dititipkan di pundak kami.
Bukan sekadar beban, melainkan kehormatan suci,
Tanggung jawab negeri kini kami sandang dengan berani.

Kami bukanlah generasi ponggah yang jumawa,
Yang mabuk dan lelap dalam riuh rendah dunia maya.
Bukan pula barisan yang terlena di depan kotak kaca ajaib,
Lalai pada panggilan sejarah yang datang menyapa.

Dengarlah, wahai negeri!
Kami adalah generasi emas yang telah lama dinanti.
Tunas-tunas harapan yang siap tumbuh meninggi,
Menjadi pohon rindang yang menaungi seluruh bumi pertiwi.

Kamilah yang akan menopang tiang-tiang kemajuan,
Menjadi pilar kokoh dalam gelombang pembangunan.
Kami adalah rakit di tepian sungai peradaban,
Yang akan membawa bangsa ke seberang lautan kemakmuran.

Baca Juga:

Puisi : Palestina, Dukamu Kini

Berlayar menuju satu cakrawala yang pasti,
Satu tujuan yang terpatri di dalam hati.
Generasi Emas 2045 bukanlah mimpi,
Melainkan takdir yang akan kami ukir dengan jemari sendiri.

Hari ini, di Hari Anak Nasional yang suci,
Seluruh mata negeri menatap langkah kami.
Mengamati setiap gerak, mendengar setiap janji,
Menitipkan masa depan dalam doa-doa yang paling sunyi.

Mereka mengawasi dalam senyap yang paling dalam,
Memantau dalam tatapan panjang penuh harapan.
Dari para tetua, dari para pahlawan yang telah tentram,
Percayalah, kami tak akan pernah mengecewakan.

Kami adalah generasi Z, anak-anak zaman,
Yang dilintasi oleh badai perubahan dan guncangan masa.
Teruji oleh derasnya arus informasi tanpa tepian,
Namun jiwa kami tetap teguh berakar pada Pancasila.

 Mari  bergandeng tangan, seayun langkah serentak,
Membangun negeri  dari bilik ilmu dan pondasi akhlak.
Dari menara gading pengetahuan, kami lantang berteriak,
Indonesia Jaya adalah sumpah kami, hingga tiba puncaknya kelak

Lhokseumawe, 25 Juli 2025




Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar