Puisi:Jejak Napas di Balik Rindu

 

Foto Dokumen Pribadi

Oleh: Muklis Puna

Entah di hela napas keberapa jantung ini kan henti bergetar
Riak kecil mengusik sunyi, merajut malam
Di bilik sempit, jiwa berhimpitan, meramu rindu yang tak terujar
Waktu membentang, jadi penghalang rasa

Entahlah...
Entah kapan jurang waktu sudi membeku
Sepi bersenandung, mengalunkan kisah yang pilu
Resah merayap, menjerat sukma, menjaring asa

Ah...
Kugiring gelap menuju pagi yang samar
Kusangka rindu kan lekas sirna, terburu bayang
Namun di patahan mentari, 
namamu menari, kian benderang

Ah...
Sepi menggigil, menusuk kalbu yang hampa
Semilir angin berbisik, membawa kehangatan yang fana

Baca Juga

Puisi:Sajak di Pinggang Malam

Ah...
Mentari mendaki siang, luruh menuruni senja
Rindu dan resah, mengganggu sukma yang tak berdaya


Kusimpan diri di lekuk sepi yang menganga
Aku bagai terdakwa, di mahkamah hati yang merana
Ribuan tanya membelit, mengadili kasus merindu

Ah...
Rindu, resah, dan keluh kesah membelah jiwa
Kuasah dendam rindu, di bawah jembatan cinta yang maya

Lhokseumawe, 20 Oktober 2025

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar