
Foto: Dokumen Pribadi
Lhokseumawe, Sastrapuna.com . Jantung Kota Lhokseumawe berdenyut lebih kencang pada Senin, 18 Agustus 2025. Lautan manusia tumpah ruah di sepanjang jalan protokol, menjadi saksi bisu semaraknya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua larut dalam euforia pawai karnaval yang menampilkan ribuan wajah kebanggaan Indonesia.
Di panggung kehormatan, Walikota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., dengan senyum penuh apresiasi, secara resmi melepas barisan pertama peserta.
Dengan mengangkat bendera start, ia seolah memantik api semangat kebangsaan yang langsung menjalar ke seluruh penjuru kota.
Di sisinya, berdiri kokoh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Muspida) Plus, Sekretaris Daerah, para Asisten, hingga seluruh Kepala OPD.
Foto: Dokumen Pribadi
Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen dan dukungan penuh bahwa perayaan kemerdekaan adalah milik seluruh elemen masyarakat, dari pucuk pimpinan hingga akar rumput.
"Hari ini, Lhokseumawe menunjukkan wajah kebanggaannya. Semangat anak-anak kita, kreativitas para guru, dan dukungan orang tua adalah cerminan dari tema besar kita: 'Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju'.
Ini bukan sekadar pawai, ini adalah pernyataan semangat bahwa kita siap melaju bersama," ujar Walikota Sayuti Abubakar di sela-sela acara.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Ibu Nafsiah, S.Sos., dalam laporannya merinci kekuatan barisan yang membelah jalanan kota. Sebanyak 164 sekolah dengan total 6.108 siswa menjadi pemeran utama dalam pagelaran kolosal ini.
Dimulai dari barisan 52 TK/RA yang menggemaskan dengan kostum aneka profesi dan pahlawan, disusul oleh 67 SD/MI, 24 SMP/MTs, hingga 21 SMA/SMK/MA yang tampil gagah dengan beragam atraksi.
Suara gemuruh dari delapan tim drumband yang turut serta seakan menjadi musik pengiring yang membakar semangat para peserta dan penonton.
Foto: Dokumen Pribadi
Kemeriahan tak berhenti di situ. Barisan semakin berwarna dengan partisipasi Tim Dekranasda yang menampilkan kekayaan budaya lokal, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan yang tampil anggun, hingga para Kepala OPD yang rela berpanas-panasan, berjalan kaki sebagai tanda solidaritas dan kebersamaan.
Di tepi jalan, pemandangan tak kalah menakjubkan. Ribuan warga berjejer rapi, melambaikan tangan, dan mengabadikan setiap momen dengan gawai mereka.
Sorak-sorai dan tepuk tangan gemuruh menjadi hadiah terindah bagi para peserta yang telah berjuang menampilkan yang terbaik.
"Luar biasa tahun ini. Melihat anak-anak sekecil itu sudah semangat memakai baju adat dan seragam pahlawan membuat saya terharu. Semangat seperti inilah yang harus kita jaga," tutur Fatimah, seorang warga yang antusias menyaksikan pawai bersama keluarganya.
Foto: Dokumen Pribadi
Pawai karnaval HUT RI ke-80 di Lhokseumawe bukan hanya sekadar agenda tahunan. Ia adalah panggung besar di mana persatuan dipertontonkan, kreativitas dirayakan, dan semangat nasionalisme kembali diteguhkan.
Di bawah kepemimpinan Walikota Sayuti Abubakar, Lhokseumawe telah membuktikan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Kontributor: Helmi Wardana, S.Pd., M.M
0 Komentar