Puisi: Tuhan dalam Lembaran

 

        Foto : Pixabay


Oleh: Muklis Puna

Malam meradang,
Menampik bulan yang garang
Menyongsong pagi dengan dendam yang tergenang
Kau bersila, dalam kepal tergenggam serakah
Percik baranya hanguskan saku celana

Lembaran-lembaran Kau sembah serupa berhala
Kau sulut dupa, kautelan pekatnya kemenyan
Sesajen hanyir tergantung di lidah yang dusta
Perutmu buncit,
napasmu sesak
Menjadi budak bagi kertas

Mulutmu rakus mengunyah janji
Kau gali kubangan nanah di rongga dada
Mengemis pada surya, kaubakar hangus diri
Kau tabur beling di jalan pulang
  

Lhokseumawe, 25 Juli 2025


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar