Sumber: Dokumen Pribadi
Dalam era digital yang serba cepat dan instan, generasi milenial telah tumbuh dengan kebiasaan berkomunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Mereka lebih suka menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan tidak formal dalam interaksi sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Namun, kebiasaan ini telah menimbulkan perdebatan tentang pudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi milenial.
Penyebab Pudarnya Kesantunan Berbahasa
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi milenial. Pertama, pengaruh media sosial yang sangat kuat dalam membentuk gaya komunikasi mereka.
html?m=1" target="_blank">Feature, Merajut Fakta, Menyentuh Jiwa Seni Bertutur dalam Jurnalisme
Media sosial seperti Twitter, Instagram, dan WhatsApp telah membiasakan generasi milenial untuk menggunakan bahasa yang singkat dan tidak formal. Mereka lebih suka menggunakan singkatan, emoji, dan hashtag untuk menyampaikan pesan secara cepat dan efektif.
Kedua, kecepatan dalam berkomunikasi juga menjadi faktor penyebab pudarnya kesantunan berbahasa.
Generasi milenial terbiasa dengan kecepatan informasi yang sangat tinggi dan ingin mendapatkan jawaban atau respons secara instan. Hal ini membuat mereka kurang peduli dengan tata bahasa dan kesantunan dalam berkomunikasi.
Dampak Pudarnya Kesantunan Berbahasa
Pudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi milenial dapat memiliki dampak negatif dalam beberapa aspek kehidupan.
Baca Juga:
Puisi di Media Sosial, Mencari Jati Diri di Tengah Riuh Rendah Kritik dan Keunikan yang Terabaikan
Pertama, dalam dunia kerja, kemampuan berkomunikasi yang baik dan sopan sangat penting untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan klien. Jika generasi milenial tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka mereka mungkin akan kesulitan dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Kedua, dalam kehidupan sosial, kesantunan berbahasa sangat penting untuk membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Jika generasi milenial tidak memiliki kesantunan berbahasa, maka mereka mungkin akan kesulitan dalam membangun hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat.
Solusi untuk Mengatasi Pudarnya Kesantunan Berbahasa
Untuk mengatasi pudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi milenial, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan.
Mengurai Benang Kusut Puisi, Problematika Definisi, Identitas Penyair, dan Metodologi Kajiannya
Pertama, pendidikan bahasa yang baik dan benar harus ditingkatkan di sekolah-sekolah. Guru harus dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya kesantunan berbahasa dan bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Kedua, orang tua juga memiliki peran penting dalam mengajarkan anak-anak tentang kesantunan berbahasa. Mereka harus dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam berkomunikasi yang sopan dan santun.
Ketiga, generasi milenial sendiri harus dapat menyadari pentingnya kesantunan berbahasa dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik. Mereka dapat melakukannya dengan membaca buku tentang tata bahasa, berlatih berbicara dengan sopan, dan memperhatikan cara berkomunikasi orang lain.
Simpulan
Pudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi milenial adalah masalah yang perlu diperhatikan. Dengan pendidikan bahasa yang baik, peran orang tua, dan kesadaran diri, generasi milenial dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan sopan. Dengan demikian, mereka dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Aceh Utara, 7 Mai 2025
Tentang Penulis :
Hamdani Mulya adalah Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMAN 1 Lhokseumawe, Pegiat Literasi di Forum Penulis Aceh, dan Penulis Buku Jejak Dakwah Sultan Malikussaleh.
Editor: Muklis Puna
0 Komentar