Foto: Dokumen Pribadi
Lhokseumawe, Sastrapuna.com Jumat 13/6/2025 Udara di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah, Lhokseumawe, terasa berbeda pada Kamis, 12 Juni 2025. Bukan sekadar hiruk pikuk akademis yang rutin, melainkan ada getar-getar seni yang merambat halus, menyentuh sanubari.
Di sanalah Komunitas Seni Kuflet membentangkan layar roadshow-nya, sebuah pelayaran intelektual dan artistik yang segera disambut hangat oleh 228 jiwa muda yang merindukan ruang untuk bertumbuh.
Di bawah panji tema “Menulis Kreatif sebagai Jembatan antara Imajinasi, Budaya, dan Ilmu”, Kegiatan ini bukan sekadar seminar atau lokakarya biasa. Ia adalah sebuah perayaan kata-kata, sebuah upaya sadar untuk merajut kembali benang-benang yang sering dianggap terpisah: keliaran imajinasi, keluhuran budaya, dan ketajaman ilmu. Kuflet datang untuk menegaskan bahwa di dalam diri setiap insan akademis, bersemayam seorang seniman yang siap menggurat jejak.
Acara yang khidmat ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Prof. Dr. Danial, M.Ag. dalam sambutannya, Ia tidak hanya berbicara sebagai seorang pemimpin institusi, tetapi lebih sebagai seorang pendidik yang memahami denyut nadi mahasiswanya. Dengan sorot mata penuh kebanggaan, Ia menyambut inisiatif ini sebagai angin segar di tengah padang akademis.
“Saya luar biasa bangga. Melalui seni, mahasiswa tidak hanya diberi panggung untuk mengekspresikan kreativitas, tetapi juga kesempatan untuk menggali dan memperkuat nilai-nilai budaya kita yang adiluhung,” tuturnya dengan nada reflektif.
Lebih jauh, Rektor menggarisbawahi peran seni sebagai pembentuk jiwa. “Seni menempa karakter, merekatkan kebersamaan, dan mempertajam kepekaan kita pada warisan lokal,” lanjutnya. Ia membayangkan sebuah kampus yang ideal, sebuah ruang di mana nalar dan rasa dapat tumbuh berdampingan secara harmonis. “Kegiatan seperti inilah yang kita butuhkan, karena dengan sentuhan seni, kampus kita menjelma menjadi ruang yang tidak hanya akademis, tetapi juga humanis.”
Foto: Dokumen Pribadi
Gema dari sambutan itu seolah menjadi pengantar bagi tujuan mulia kegiatan ini: menyediakan sebuah oase, sebuah tempat berteduh bagi siapa saja, baik secara personal maupun kolektif. Untuk menumpahkan emosi, mengartikulasikan gagasan, dan meneguhkan identitas. Kanvasnya tak terbatas pada aksara, tetapi juga membentang pada sapuan kuas, alunan musik, gerak tari, hingga dialog-dialog puitis di panggung teater.
Di balik layar, keberhasilan acara ini adalah cerminan dari sebuah semangat gotong royong yang indah. Bagaikan sebuah mozaik, pendanaannya tersusun dari kepingan-kepingan swadaya mahasiswa yang penuh semangat, uluran tangan para sponsor yang percaya pada kekuatan seni, hingga dukungan tulus dari para dosen yang tak lelah menjadi suluh bagi mahasiswanya.
Hadir
dalam kegiatan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut adalah Dosen
/ Ketua Jurusan Seni Teater, Fakuktas Seni Pertunjukan yang juga Penyair,
Pendiri dan Penasihat Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, Dr. Sulaiman Juned,
S.Sn., M.Sn.
Foto: Dokumen Pribadi
Para
hadirin terhanyut dalam suasana hening yang memukau saat pembacaan puisi "Ikrar
Para Penganggur". Puisi karya Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., tersebut
dibawakan dalam sebuah kolaborasi dengan Rohana, S.Pd., seorang guru
di SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang juga merupakan alumni Sanggar
Cempala Karya, Banda Aceh.
Harapan yang dititipkan pada akhir acara pun terdengar puitis. Seni diharapkan mampu menjadi rahim yang melahirkan ruang-ruang ekspresi positif, tempat potensi diri dan kepekaan sosial mahasiswa dapat disemai, dirawat, hingga kelak berbunga dan menebarkan keharuman bagi sekitarnya.
Konstributor: Muklis Puna
0 Komentar