Yuk Kenali Kalimat Efektif Lebih Dekat! Agar Bisa Menulis dengan Benar

Yuk Kenali Kalimat Efektif Lebih Dekat! Agar Bisa Menulis dengan Benar




                                                                Sumber Gambar: Pixabay
 Oleh: Mukhlis, S.Pd.,M.Pd. 

Setiap penyampaian informasi yang ingin disampaikan oleh pemakai  bahasa biasanya diwujudkan melalui untaian kalimat yang panjang. Untaian kalimat tersebut ada  yang berbentuk lisan ada yang berbentuk tulisan. 

Ketepatan informasi yang disampaikan oleh para partisipan pengguna bahasa sangat tergantung pada bentuk dan jenis kalimat yang digunakan. Pemilihan kalimat dan ketepatan  makna yang dimunculkan sangat ditentukan oleh seberapa efektifkah kalimat yang digunakan. Agar maksud tersebut dapat dicapai ini maka perlu dipilih kalimat yang efektif.


Selanjutnya,  Kosasih (2001:127)  mengemukakan tentang kalimat efektif adalah ”Kalimat yang memenuhi syarat -syarat sebagai berikut 1)secara cepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya, 2) mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara perilaku pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. 

Maksud kedua pernyataan dalam pendapat di atas adalah informasi yang disampaikan oleh pengguna bahasa memunculkan ketepatan pemikiran dan pemahaman  yang sama terhadap informasi yang disampaikan antara pembicara dan pendengar. Selanjutnya, jika kalimat tersebut mengandung perintah, maka akan memunculkan suatu perilaku yang sama antara para pemakai bahasa.

Arifin dan Junaiyah (2008:74) memberikan pengertian  tentang kalimat efektif adalah ”Kalimat yang memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis kalimat itu.” 

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memunculkan kesamaan antara maksud  pembaca dan penulis  serta antara maksud pembicara dan pendengar. 

Kalimat ini memunculkan perilaku yang sama antara partisipan yang terlibat dalam komunikasi berbahasa, dan mempunyai kesamaan pemahaman terhadap konsep, gagasan yang diwakilkan melalui pikiran para pengguna bahasa. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut.

   Contoh:
Menurut  berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.

Kalimat nomor  ini  tidak efektif, karena memunculkan makna  yang kacau. Artinya berita yang saya dengar mengabarkan mengandung makna berlebihan. Agar kalimat tersebut dapat dipahami dengan benar, maka dapat diperbaiki seperti  berikut.

Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.

 Atau menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah

 Ciri -ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menggambarkan secara lengkap dan tepat apa yang dimaksud oleh penutur kepada penutur. Secara tertulis, kalimat efektif ditandai dengan huruf besar di awal kalimat, dan di akhir kalimat ditandai dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya, di antara klausa kadang kala terdapat tanda koma, titik dua, tanda petik, dan sebagainya. 

Dalam bahasa lisan, kalimat diakhir dengan intonasi menurun pada kalimat berita, naik pada kalimat perintah langsung, dan panjang mendatar pada kalimat tanya. 

Selanjutnya , Imron  (2011)  mengemukakan tentang  ciri-ciri kalimat efektif a) Keutuhan : dalam bahasa tulis, ada unsur subjek dan predikat (gramatikal)   pada kalimat intransitif, dan unsur subjek, predikat, objek pada kalimat transitif,b) Pertautan : adanya hubungan yang erat antara unsur-unsur kalimat dan logis,c) .Keringkasan: menggunakan kata-kata yang benar-benar memiliki fungsi (diksi) d) Ketepatan diksi: menggunakan kata yang tepat, sesuai, dan lazim.

Pendapat di atas dapat dilihat melalui aplikasi pada dalam  kalimat berikut!

Sebagaimana telah ditetapkan, para pengawas itu biasanya dilakukan dua kali seminggu.

Aspek yang lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat.

 Secara jasmaniah orang itu bertubuh sehat dan kuat.

Saya sudah bilang bahwa kamu bisa mengerjakan soal itu.

Karena Anda tidak menuruti perintah saya di mana kamu tidak boleh mencontek, nilai     kamu akan saya kurangi.

Saya ingin tetap menjadi juara. Dan saya harus selalu belajar dengan rutin.

      

Kalimat (1) merupakan kalimat yang tidak jelas makna nya. Ketidakjelasan kalimat tersebut diakibatkan adanya unsur yang hilang sehingga mengganggu keutuhan kalimat. Apa yang dilakukan pengawas selama satu minggu? Selain itu, dalam kalimat tersebut terdapat penggunaan pilihan kata (diksi) yang mubazir. Kata  biasanya  merupakan kata yang tidak perlu adanya karena sudah ada frasa  sebagaimana telah ditetapkan.  Kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila diubah menjadi:

Sebagaimana telah ditetapkan, petugas itu melakukan pengawasan dua kali dalam seminggu.

      Atau

 Sebagaimana telah ditetapkan, pengawasan dilakukan dua kali dalam seminggu.

Kalimat (2) juga kurang efektif karena adanya kemubaziran kata serta kekurangtepatan pilihan kata (diksi). Penggunaan kata  segi  tampaknya tidak diperlukan lagi karena telah terwakili oleh adanya kata  aspek. 

 Selain itu, penggunaan kata  ialah  juga kurang tepat. Kata ialah digunakan untuk definisi. Kalimat tersebut sebaiknya berbunyi: Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah hubungan masyarakat. Bagaimana dengan kalimat (3)? Kalimat (4), dan (5) merupakan kalimat yang berbelit-belit sehingga dapat mengaburkan makna. Kalimat (6) maknanya kabur akibat kesalahan penggunaan tanda baca.  

Selanjutnya Ridwan  (2003:88)  menemukan  untuk memperhatikan kalimat efektif, ada beberapa cirri cirri yang harus diperhatikan. Adapun cirri-ciri tersebut adalah

Unsur-unsur Kalimat Harus Jelas

Perhatikan kalimat berikut !

 Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa serum tersebut tidak berbahaya

Salah satu hasil teknologi  yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu komputer.

 Banyak anggota masyarakat belum menyadari akan bahaya merokok.

`Ketiga kalimat di atas salah karena unsur-unsur kalimat yang dikemukakan di dalamnya tidak jelas. Pada kalimat pertama  kata dari  harus dibuang agar subjek hasil penelitian ini menjadi jelas. Kata dari hanya dapat digunakan apabila predikat membuktikan diganti menjadi terbukti. Pergantian mengakibatkan subjek kalimat menjadi bahwa serum tersebut tidak bahaya, sedangkan dari hasil penelitian ini  menjadi keterangan. Jadi ketiga kalimat di atas setelah diperbaiki menjadi seperti berikut.

   Hasil penelitian ini membuktikan bahwa serum tersebut tidak bahaya.

   Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa serum tersebut tidak berbahaya.

Kalimat salah karena predikat kalimat tidak ada. Kata yaitu dalam contoh ke dua  tidak berfungsi sebagai predikat, tetapi berfungsi sebagai keterangan. Padahal, unsur pokok yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat. Agar kalimat tadi betul, kata yaitu  harus diganti dengan kata adalah atau itulah.  Di dalam kalimat, kedua kata ini dapat berfungsi sebagai predikat.

Salah satu hasil teknologi yang sangat sampai bermanfaat bagi kehidupan manusia adalah komputer.

Kalimat ke tiga  salah karena objek bahaya merokok diberi kata depan akan. Objek kalimat seperti subjek, tidak boleh diberi kata depan. Apabila akan hendak dipertahankan  predikat menyadari diubah menjadi sadar. Dengan predikat sadar, kata depan akan harus dipakai karena sadar akan merupakan kelompok kata kerja yang berkata depan. Frasa berbahaya merokok yang mengikuti sadar akan adalah pelengkap, bukan objek.

 Banyak anggota masyarakat belum menyadari bahaya merokok.

Bagian –Bagian Kalimat Harus Sejajar
Bagian –bagian kalimat harus sejajar dalam mewujudkan sebuah kalimat, jika hal ini tidak diperhatikan, maka kalimat akan memunculkan ketidak efektif seperti pada  contoh berikut.

Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi pimpinan belum menyetujui 

Kegiatan proyek ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya banyak, dan harus cukup  waktunya.

Kedua kalimat di atas salah karena tidak sejajar. Dalam (1) yang merupakan kalimat majemuk setara, kedua klausa dikemukakan dalam bentuk yang tidak sama. Klausa program kerja ini sudah lama diusulkan dinyatakan dalam bentuk pasif, tetapi klausa pimpinan belum menyetujui dinyatakan dalam bentuk aktif. Agar kalimat itu betul, kedua klausa harus diungkapkan dalam bentuk yang sama, yakni aktif dan aktif atau pasif dan pasif, seperti dalam kalimat (1a) dan (1b) berikut
(1a) Kami sudah lama mengusulkan program kerja ini, tetapi pimpinan bekum menyetujui.
(1b) Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi belum disetujui pimpinan.

Kalimat (11) salah karena frasa objek dinyatakan menjadi tiga buah bentuk yang tidak sama: tenaga yang terampil, biayanya banyak cukup waktunya. Kesejajaran akan terpenuhi apabila ketiga bentuk itu muncul dalam format sama seperti tampak dalam (11a) berikut.
(2a) Kegiatan proyek itu memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang banyak, dan waktu yang cukup.  


Bagian Kalimat Tidak Dipenggal

Perhatikan contoh berikut!
(3a)  Pembangunan gedung Balai Bahasa Banda Aceh sudah dapat dilaksanakan. Karena dana yang diusulkan sudah lama.  
(4a)  Berbagai system penduduk ini akan dapat berpengaruh terhadap sistem-sistem lain yang melingkarnya.  
Kalimat tersebut menjadi betul apabila unsur keterangan itu tidak sendiri karena tidak merupakan sebuah kalimat baru.

(3b) Pembangunan gedung Balai Bahasa Banda Aceh sudah dapat dilaksanakan karena dana yang diusulkan sudah turun.
(4b) Berbagai system penduduk ini akan dapat berpengaruh terhadap sistem-sistem lain yang melingkarnya,  

Kaidah Penalaran
Kalimat efektif, selain harus memenuhi kaidah-kaidah gramatikal dan kaidah-kaidah semakin, harus juga memenuhi kaidah kebenaran logika atau kaidah penalaran kalimat (14) di bawah ini benar jika dilihat dari kaidah gramatika dan kaidah semantik, tetapi salah jika dilihat dari kaidah penalaran.    
(5)  Orang Aceh itu malas

Kesalahan adalah karena kita masih dapat bertanya, Apa benar semua orang Aceh males?  kalau benar semua orang Aceh malas tentu semua orang Aceh menderita kelaparan sehingga pembangunan yang kita laksanakan tidak berjalan

Padahal, hampir tidak ada orang Aceh yang lapar dan pembangunan apa pun yang dilaksanakan di Aceh dapat dikatakan berjalan lancer. Perhatikan secara cermat kalimat berikut ini.
 

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Berita Terkait

Posting Komentar

1 Komentar