Oleh: Mukhlis, S.Pd.,M.Pd.
Setiap penyampaian informasi yang ingin disampaikan oleh pemakai bahasa biasanya diwujudkan melalui untaian kalimat yang panjang. Untaian kalimat tersebut ada yang berbentuk lisan ada yang berbentuk tulisan.
Ketepatan informasi yang disampaikan oleh para partisipan pengguna bahasa sangat tergantung pada bentuk dan jenis kalimat yang digunakan. Pemilihan kalimat dan ketepatan makna yang dimunculkan sangat ditentukan oleh seberapa efektifkah kalimat yang digunakan. Agar maksud tersebut dapat dicapai ini maka perlu dipilih kalimat yang efektif.
Maksud kedua pernyataan dalam pendapat di atas adalah informasi yang disampaikan oleh pengguna bahasa memunculkan ketepatan pemikiran dan pemahaman yang sama terhadap informasi yang disampaikan antara pembicara dan pendengar. Selanjutnya, jika kalimat tersebut mengandung perintah, maka akan memunculkan suatu perilaku yang sama antara para pemakai bahasa.
Arifin dan Junaiyah (2008:74) memberikan pengertian tentang kalimat efektif adalah ”Kalimat yang memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis kalimat itu.”
Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memunculkan kesamaan antara maksud pembaca dan penulis serta antara maksud pembicara dan pendengar.
Kalimat ini memunculkan perilaku yang sama antara partisipan yang terlibat dalam komunikasi berbahasa, dan mempunyai kesamaan pemahaman terhadap konsep, gagasan yang diwakilkan melalui pikiran para pengguna bahasa. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut.
Kalimat nomor ini tidak efektif, karena memunculkan makna yang kacau. Artinya berita yang saya dengar mengabarkan mengandung makna berlebihan. Agar kalimat tersebut dapat dipahami dengan benar, maka dapat diperbaiki seperti berikut.
Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.
Atau menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah
Ciri -ciri Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menggambarkan secara lengkap dan tepat apa yang dimaksud oleh penutur kepada penutur. Secara tertulis, kalimat efektif ditandai dengan huruf besar di awal kalimat, dan di akhir kalimat ditandai dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya, di antara klausa kadang kala terdapat tanda koma, titik dua, tanda petik, dan sebagainya.
Dalam bahasa lisan, kalimat diakhir dengan intonasi menurun pada kalimat berita, naik pada kalimat perintah langsung, dan panjang mendatar pada kalimat tanya.
Selanjutnya , Imron (2011) mengemukakan tentang ciri-ciri kalimat efektif a) Keutuhan : dalam bahasa tulis, ada unsur subjek dan predikat (gramatikal) pada kalimat intransitif, dan unsur subjek, predikat, objek pada kalimat transitif,b) Pertautan : adanya hubungan yang erat antara unsur-unsur kalimat dan logis,c) .Keringkasan: menggunakan kata-kata yang benar-benar memiliki fungsi (diksi) d) Ketepatan diksi: menggunakan kata yang tepat, sesuai, dan lazim.
Pendapat di atas dapat dilihat melalui aplikasi pada dalam kalimat berikut!
Sebagaimana telah ditetapkan, para pengawas itu biasanya dilakukan dua kali seminggu.
Aspek yang lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat.
Secara jasmaniah orang itu bertubuh sehat dan kuat.
Saya sudah bilang bahwa kamu bisa mengerjakan soal itu.
Karena Anda tidak menuruti perintah saya di mana kamu tidak boleh mencontek, nilai kamu akan saya kurangi.
Saya ingin tetap menjadi juara. Dan saya harus selalu belajar dengan rutin.
Kalimat (1) merupakan kalimat yang tidak jelas makna nya. Ketidakjelasan kalimat tersebut diakibatkan adanya unsur yang hilang sehingga mengganggu keutuhan kalimat. Apa yang dilakukan pengawas selama satu minggu? Selain itu, dalam kalimat tersebut terdapat penggunaan pilihan kata (diksi) yang mubazir. Kata biasanya merupakan kata yang tidak perlu adanya karena sudah ada frasa sebagaimana telah ditetapkan. Kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila diubah menjadi:
Sebagaimana telah ditetapkan, petugas itu melakukan pengawasan dua kali dalam seminggu.
Atau
Sebagaimana telah ditetapkan, pengawasan dilakukan dua kali dalam seminggu.
Kalimat (2) juga kurang efektif karena adanya kemubaziran kata serta kekurangtepatan pilihan kata (diksi). Penggunaan kata segi tampaknya tidak diperlukan lagi karena telah terwakili oleh adanya kata aspek.
Selain itu, penggunaan kata ialah juga kurang tepat. Kata ialah digunakan untuk definisi. Kalimat tersebut sebaiknya berbunyi: Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah hubungan masyarakat. Bagaimana dengan kalimat (3)? Kalimat (4), dan (5) merupakan kalimat yang berbelit-belit sehingga dapat mengaburkan makna. Kalimat (6) maknanya kabur akibat kesalahan penggunaan tanda baca.
Selanjutnya Ridwan (2003:88) menemukan untuk memperhatikan kalimat efektif, ada beberapa cirri cirri yang harus diperhatikan. Adapun cirri-ciri tersebut adalah
Unsur-unsur Kalimat Harus Jelas
Perhatikan kalimat berikut !
Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa serum tersebut tidak berbahaya
Salah satu hasil teknologi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu komputer.
Banyak anggota masyarakat belum menyadari akan bahaya merokok.
`Ketiga kalimat di atas salah karena unsur-unsur kalimat yang dikemukakan di dalamnya tidak jelas. Pada kalimat pertama kata dari harus dibuang agar subjek hasil penelitian ini menjadi jelas. Kata dari hanya dapat digunakan apabila predikat membuktikan diganti menjadi terbukti. Pergantian mengakibatkan subjek kalimat menjadi bahwa serum tersebut tidak bahaya, sedangkan dari hasil penelitian ini menjadi keterangan. Jadi ketiga kalimat di atas setelah diperbaiki menjadi seperti berikut.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa serum tersebut tidak bahaya.
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa serum tersebut tidak berbahaya.
Kalimat salah karena predikat kalimat tidak ada. Kata yaitu dalam contoh ke dua tidak berfungsi sebagai predikat, tetapi berfungsi sebagai keterangan. Padahal, unsur pokok yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan predikat. Agar kalimat tadi betul, kata yaitu harus diganti dengan kata adalah atau itulah. Di dalam kalimat, kedua kata ini dapat berfungsi sebagai predikat.
Salah satu hasil teknologi yang sangat sampai bermanfaat bagi kehidupan manusia adalah komputer.
Kalimat ke tiga salah karena objek bahaya merokok diberi kata depan akan. Objek kalimat seperti subjek, tidak boleh diberi kata depan. Apabila akan hendak dipertahankan predikat menyadari diubah menjadi sadar. Dengan predikat sadar, kata depan akan harus dipakai karena sadar akan merupakan kelompok kata kerja yang berkata depan. Frasa berbahaya merokok yang mengikuti sadar akan adalah pelengkap, bukan objek.
Banyak anggota masyarakat belum menyadari bahaya merokok.
Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi pimpinan belum menyetujui
Kegiatan proyek ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya banyak, dan harus cukup waktunya.
Kesalahan adalah karena kita masih dapat bertanya, Apa benar semua orang Aceh males? kalau benar semua orang Aceh malas tentu semua orang Aceh menderita kelaparan sehingga pembangunan yang kita laksanakan tidak berjalan
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe
1 Komentar
Mantap tulisan yang bermanfaat,,,, lanjutkan
BalasHapus