Sumber: Dreamina.capcut.com
Muklis Puna
Pelangi mengambang pada kaki matahari
Para musafir mengusir kabut di lahan gambut
Pasukan putih menghadang angin menuju rawa
Sayap- sayap menguras napas di tenggorokan
Senja manja mengintai dalam kesenduan
Para musafir mengusir kabut di lahan gambut
Pasukan putih menghadang angin menuju rawa
Sayap- sayap menguras napas di tenggorokan
Senja manja mengintai dalam kesenduan
Di tengah cahaya temaram Aku menambal jubah kebesaran
Anganku mengembara pada bekas kaki di atas lumpur
Senja menghebuskan panas mengundang kemarau
Seorang perempuan tua menyodorkan susu dalam cawan dosa
Anganku mengembara pada bekas kaki di atas lumpur
Senja menghebuskan panas mengundang kemarau
Seorang perempuan tua menyodorkan susu dalam cawan dosa
Senja tampak samar pada akhir sebatang hari
Bayangan titian halus menguras keringat dingin
Waktu tak lagi memihak
Bulan menghela matahari, menebar bayang
Bayangan titian halus menguras keringat dingin
Waktu tak lagi memihak
Bulan menghela matahari, menebar bayang
Aku merajuk dalam kelam
Kulipat jemari menghitung lorong yang kususur
Imajinasi berselingkuh dengan jiwa
Halusinasi bersekongkol dengan harapan
Masa telah mengulur waktu semasa
Penyesalan datang mengundang duka
Kulipat jemari menghitung lorong yang kususur
Imajinasi berselingkuh dengan jiwa
Halusinasi bersekongkol dengan harapan
Masa telah mengulur waktu semasa
Penyesalan datang mengundang duka
Lhokseumawe. 27 November 2024
0 Komentar