Laut Terpasung


Muklis Puna

Bulan seakan teduh bersahaja 
awan kotak -kotak tersipu malu 
redup mengumbar senyum di malam lara
ku arung malam bersama angin menuju lembah

bulan memantulkan kisah bersambung 
di  laut terpasung 
cerita cinta mengembang tanpa  rasa 
babak ke babak menguras bola mata
alur diseret ke arah duka  berwarna kelam
settingan diatur lewat takdir yang ditulis di lapis ketujuh 

Baca Juga: Eksplorasi Ruang dan Waktu

satu persatu luka lama melayat jiwa
silih berganti mengambang dalam bayang
coba menghapus rentetan panjang yang menghadang 
Udara panas mengundang penasaran


Ohh...bulan perindu
kenapa timbunan duka kau pancarkan
bukankah batu nisan sudah berlumut di dasar jiwa
semingu sekali kujenguk dia dalam diam
itu pun dengan menyelinap 
Biar angan tak mengumbar  aksara maya


Lhokseumawe,.   Oktober 2023

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar