Pentingkah Umpan Balik dan Refleksi Diri?

 

Oleh: Aiza Fitriana,S.Si., M.Pd.

Suatu ketika penulis berpapasan dengan salah seorang sahabat. Sahabat memintanya untuk mendengarkan curahan hatinya tentang sikap penulis. Wah ada apa ini ya?..(di pikiran penulis sudah menebak pasti ada sesuatu). Tentu saja penulis ingin mendengarkannya. Maka dengan sepenuh hati penulis mendengarkan karena penulis merasa ini sangat penting baginya.

Setelah  menceritakan isi hatinya,  sang sahabat  sudah merasa lega karena merasa sudah disampaikan uneg-uneg dihatinya  tentang sikap penulis yang telah mengusiknya. Nah….bagaimana dengan penulis? Tentu saja  sangat berterima kasih atas kepedulian sang sahabat terhadapnya.

Penulis merasa umpan balik dari sahabatnya ini sangatlah konstruktif, sehingga perlu memperbaiki sikapnya terutama dalam hal menegur tindakan seseorang. Dan ini  tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja penulis. Nah...ternyata ini bermanfaat bagi keduanya.  Dari ilustrasi ini kita mendapatkan betapa banyaknya manfaat dari umpan balik dan refleksi. Mari kita kupas sedikit tentang umpan balik dan refleksi diri dalam konteks kita yang berprofesi guru.

Baca Juga:Pemilihan Pasangan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Sebaiknya Independen

Sebagaimana pendidikan merupakan fondasi masyarakat yang kuat, dan guru adalah pilar utama dalam membangun fondasi tersebut. Maka guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan pengetahuan kepada murid, tetapi juga membentuk karakter mereka, mengilhami mereka, dan membimbing mereka menuju kesuksesan. Dalam tugas yang begitu berat ini, penting bagi seorang guru untuk selalu memperbaiki dirinya sendiri. Dua alat yang sangat berguna untuk mencapai hal ini adalah umpan balik dan refleksi diri. 

Pertama-tama, mari kita bahas umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada guru tentang kinerjanya dari berbagai sumber, termasuk murid, rekan kerja, orang tua, dan pengawas sekolah. Umpan balik ini dapat berupa pujian, kritik, atau saran konstruktif. Pentingnya umpan balik dalam konteks pendidikan adalah bahwa hal itu membantu guru untuk memahami sejauh mana pendekatannya berhasil dan di mana ada ruang untuk perbaikan.

Tanpa umpan balik, seorang guru mungkin tidak menyadari dampak positif atau negatif dari metode pengajaran dan interaksi dengan murid. Dengan menerima dan merespons umpan balik dengan terbuka, seorang guru dapat mengubah pendekatannya agar lebih efektif dan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid. 

Baca Juga: Transparansi Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS di Sekolah

Selanjutnya, refleksi diri adalah langkah yang sangat penting dalam perkembangan seorang guru. Refleksi diri adalah proses yang melibatkan introspeksi, evaluasi, dan pemikiran mendalam tentang praktik pengajaran dan pengalaman di kelas. Melalui refleksi diri, seorang guru dapat menggali lebih dalam untuk memahami apa yang telah berhasil dan apa yang tidak dalam pengajaran mereka. Mereka dapat mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, bagaimana murid merespons materi pelajaran, dan apakah ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan materi. Refleksi diri juga memungkinkan guru untuk memahami perasaan dan respons mereka terhadap situasi kelas, yang dapat membantu mereka mengelola stress dan menjaga keseimbangan emosi yang diperlukan untuk pengajaran yang efektif.

Namun, penting untuk dicatat bahwa umpan balik dan refleksi diri harus dilakukan dengan jujur dan terbuka. Guru harus bersedia menerima kritik dan tidak merasa terancam olehnya. Hanya dengan menerima masukan yang konstruktif, seorang guru dapat tumbuh dan berkembang. 

Sebagai kesimpulan, umpan balik dan refleksi diri adalah dua alat penting yang dapat membantu seorang guru meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Dengan menerima umpan balik dari berbagai sumber dan melakukan refleksi diri yang jujur, seorang guru dapat menjadi lebih efektif dalam membentuk masa depan murid mereka dan memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan dalam dunia pendidikan. Semoga dapat menginsipirasi kita, guru yang senantiasa menginspirasi muridnya.

#Salam literasi

#Belajar, berkarya, berbagi, dan .berkolaborasi

Penulis adalah Guru Pengajar Praktik , Narasumber Berbagi Praktik Baik, dan Wakil Kurikulum pada SMA N 1 Lhokseumawe 


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar