Kaulah Sejatinya Guru

Kaulah Sejatinya Guru 

sastrapuna.com - Muklis Puna

Berliku jalan kau tempuh, 
demi satu tujuan padu
Kau usir mendung di belantara negeri
Batu cadas menghadang telapak kaki
Terjal mengoyak terompah,  
Mengunyah telapak hingga bernanah

Kepongpongmu lusuh
Tapi niatmu tak  tergusur dari busur
 Kau adalah pahlawan tanpa   koma
Upah - upah bukan tujuan, 
sirnanya kebodohan  adalah harapan
Gunung -gunung Kau jelajah sampai  telaga
Menebar virus membuka tabir
Sungai deras penuh riam bukan halangan
Tugasmu menyalakan bara,  
bukan mengisi bejana

Pasang sungai berganti surut,  
kau tak pernah larut
Jiwamu baja,bukan sepuhan
Tak goyah dihantam badai
Tak  lusuh digerus arus
Tak pudar dibalut lumpur

Titi boleh bergantung
Jalan boleh buntung
Lumpur boleh bertimbun
Sungai  boleh menggulung
Kau tetap bersenandung 
agar tunas tetap subur

Kau ada replika negeri dalam bayang
Menjadi lilin di gelapan,  
membakar diri menyulut motivasi


Di sini .. 

Di kota -kota 
Teman sejawat bercanda ria
Di bawah gemerlap kota, 
Mengumbar senyum 
di bawah tumpukan,
tunjangan berlipat empat
Uang minum ribuan gelas
Uang makan ratusan piring
Motor mewah sepatu mengkilap
Seragam sutera,  ransel kulit corak  Eropa

Entah dari tanah apa kau dibuat
Entah darimana hatimu dianyam
Entah darimana jiwa ditiup
Hingga kau lebih kuat dari baja

Aku hanya mampu mengurut dada
Menopang dagu merunutmu berpeluh


Lhokseumawe,  27 November2019

Baca Juga: Serdadu Lusuh

Tag: Puisi 

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar