Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe Bergerak. Dari Ruang Kelas, 52 Kantong Asa Mengalir untuk Sesama

  

Foto: Dokumen  Pribadi 

Lhokseumawe, Sastrapuna .com – Di tengah hiruk pikuk agenda pendidikan, sebuah pemandangan nan menghangatkan jiwa terhampar di halaman kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) wilayah Kota Lhokseumawe. Rabu (17/09) lalu, bukan hanya deretan buku dan laptop yang menjadi fokus, melainkan aksi mulia: donor darah. 

Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 52 kantong darah, denyut kehidupan yang siap disalurkan bagi mereka yang membutuhkan.

Gerakan kemanusiaan ini tak lepas dari peran serta Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMA/SMK/SLB se-Kota Lhokseumawe. 

Mereka, para pahlawan tanpa tanda jasa di garda terdepan pendidikan, kini menunjukkan kepedulian di luar ruang kelas. Seiring mentari pagi yang menyinari, satu per satu, mereka berbaris, siap menyumbangkan sebagian dari diri untuk sesama.

Fasilitasi prima datang dari Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Utara. Sebuah bus khusus donor darah beserta tim ahli disiagakan, memastikan setiap tetes darah terhimpun dengan aman dan profesional. Kehadiran mereka menegaskan sinergi apik antara institusi pendidikan dan organisasi kemanusiaan.

Foto: Dokumen Pribadi 

Tak hanya para guru, momentum ini juga disemarakkan oleh kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A. Bertepatan dengan kunjungan kerjanya, beliau tak ragu ambil bagian, menyingsingkan lengan baju, dan mendonorkan darahnya. 

Sebuah teladan nyata dari pucuk pimpinan, menunjukkan komitmen tak tergoyahkan terhadap program sosial dan kemanusiaan. "Kehadiran saya di sini adalah wujud dukungan penuh. Ini contoh positif bagi seluruh tenaga pendidik," ujar Marthunis, seulas senyum terukir di wajahnya.

Aksi donor darah ini, terang Jamaluddin, S.Pd., M.M., Kepala Sub Bagian Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kota Lhokseumawe, adalah agenda rutin Pemerintah Aceh. 

"Ini adalah bentuk kepedulian dan kontribusi nyata Aparatur Sipil Negara dalam upaya penyediaan darah yang cukup di Rumah Sakit Umum wilayah masing-masing," katanya, menjelaskan urgensi ketersediaan darah, terutama dalam situasi darurat, operasi, atau perawatan medis. "Darah yang cukup sangat penting," tegasnya.

Lebih dari sekadar angka, Jamaluddin menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para guru dan tenaga kependidikan untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat. 

Rasa terima kasih pun tak lupa ia sampaikan kepada seluruh Kepala Sekolah, pengawas, dan GTK yang telah berpartisipasi dengan semangat luar biasa.

Mawardi Eva, Koordinator Lapangan UDD PMI Kabupaten Aceh Utara, menjelaskan bahwa darah yang terkumpul akan didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan di wilayah Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, dan Aceh Timur. Setiap kantong darah itu adalah harapan, adalah kesempatan kedua bagi banyak nyawa.

Di Lhokseumawe, bukan hanya ilmu yang diajarkan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan. Melalui 52 kantong darah yang terkumpul, Cabdin Lhokseumawe telah membuktikan bahwa dunia pendidikan tak hanya mencerdaskan, tetapi juga menghidupkan. 

Sebuah potret solidaritas yang menginspirasi, bahwa dari setiap tetes darah yang mengalir, ada asa baru yang bersemi.

Untuk visualisasi semangat kebersamaan ini, bayangkan para guru dan tenaga kependidikan dengan senyum tulus, memberikan darah mereka.

Konstributor: Muklis Puna


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar