Lhokseumawe, 28 Mei 2025 Kesadaran akan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan tangguh terhadap potensi bencana terus ditingkatkan di Kota Lhokseumawe. Sebagai wujud komitmen nyata, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe menyelenggarakan Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diikuti oleh 30 peserta perwakilan dari berbagai satuan pendidikan.
Kegiatan strategis
ini digelar secara intensif selama empat hari, mulai tanggal 26 hingga 29 Mei
2025, bertempat di aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe.
Kegiatan ini mengusung tema sentral yang sangat relevan, yakni "Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Indonesia," pelatihan ini dirancang untuk membekali para pendidik dan tenaga kependidikan dengan pengetahuan, keterampilan, dan strategi komprehensif dalam menghadapi berbagai skenario bencana.
Wilayah Aceh, termasuk
Lhokseumawe, yang memiliki catatan sejarah kerentanan terhadap berbagai jenis
bencana alam, menuntut adanya upaya proaktif dan berkelanjutan dalam membangun
budaya sadar bencana, terutama di lingkungan institusi pendidikan.
Acara pembukaan pelatihan berlangsung khidmat dan dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe Bapak Supriariadi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutan pembukaannya, beliau menggarisbawahi urgensi edukasi dan kesiapsiagaan sebagai pilar utama dalam menciptakan sekolah yang aman.
Sumber: Dokumen Pribadi"Paradigma
kita dalam menghadapi bencana harus bergeser dari sekadar responsif menjadi
preventif dan proaktif. Untuk mewujudkan satuan pendidikan yang benar-benar
aman dari bencana, tidak ada jalan lain selain mengutamakan edukasi yang
berkelanjutan dan kesiapsiagaan yang matang," ujar Kepala Cabang Dinas.
"
Sangat
krusial bagi kita semua untuk menanamkan kesadaran akan risiko bencana sejak
dini di lingkungan sekolah, memahami secara detail langkah-langkah pencegahan
yang efektif, serta mendorong partisipasi aktif seluruh elemen sekolah dan
masyarakat dalam upaya mitigasi bencana."
Lebih
lanjut, beliau menekankan bahwa para pendidik memiliki peran sentral sebagai
agen perubahan. "Guru dan tenaga kependidikan adalah garda terdepan dalam
menanamkan nilai-nilai kesiapsiagaan ini kepada peserta didik. Melalui
merekalah, budaya aman bencana dapat tumbuh dan berkembang menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan sekolah," tambahnya.
Sumber: Dokumen Pribad
Selama empat hari pelatihan, para peserta akan mendapatkan berbagai materi fundamental terkait SPAB. Mulai dari identifikasi potensi risiko bencana yang spesifik di lingkungan sekolah masing-masing, penyusunan rencana aksi kesiapsiagaan dan kontingensi, perancangan jalur evakuasi yang aman dan mudah diakses, hingga pelaksanaan simulasi tanggap darurat.
Tidak hanya itu, aspek dukungan
psikososial awal bagi peserta didik yang terdampak bencana juga menjadi salah
satu fokus penting dalam pelatihan ini, mengingat dampak psikologis yang
seringkali menyertai sebuah peristiwa bencana.
Tujuan
utama dari kegiatan ini, sejalan dengan tema yang diangkat, adalah untuk secara
konkret mewujudkan setiap satuan pendidikan di wilayah Kota Lhokseumawe menjadi
zona aman bencana. Para peserta diharapkan tidak hanya menyerap ilmu, tetapi
juga mampu menjadi fasilitator dan motor penggerak dalam merancang,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi program SPAB di institusi pendidikan
mereka masing-masing.
Kepala Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe menaruh harapan besar bahwa pelatihan
ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan keselamatan dan
keamanan seluruh komunitas sekolah serta masyarakat luas.
"Harapan kami sangat besar. Setelah pelatihan ini, para peserta dapat kembali ke sekolahnya masing-masing dengan bekal yang cukup untuk membentuk tim siaga bencana sekolah, menyusun SOP kebencanaan yang komprehensif, dan secara rutin melakukan latihan kesiapsiagaan," ungkap seorang perwakilan dari Cabang Dinas.
Perpustakaan Aceh Utara Jadi Arena Bimtek, Puluhan Penulis Diasah Lestarikan Budaya Lokal
"Ini semua adalah bagian dari ikhtiar kita dalam mitigasi bencana,
meningkatkan kesiapan, memastikan respons tanggap darurat yang cepat dan tepat,
hingga mendukung proses pemulihan pasca bencana yang efektif. Pada akhirnya,
tujuan kita bersama adalah mengurangi risiko dan dampak destruktif bencana,
serta yang tak kalah penting, menjaga kesehatan mental dan fisik para korban,
terutama anak-anak didik kita yang merupakan aset bangsa."
Inisiatif
pelatihan SPAB ini merupakan salah satu langkah strategis dan berkelanjutan
dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe. Ini adalah investasi
jangka panjang dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara
akademis, tetapi juga tangguh, resilien, dan sadar akan pentingnya hidup
harmonis dengan alam serta siap menghadapi segala potensi risiko yang ada.
Dengan demikian, cita-cita mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di seluruh
Indonesia, dimulai dari Lhokseumawe, dapat selangkah lebih dekat menjadi
kenyataan.
Editor Muklis Puna
0 Komentar