Oleh: Ita Abimanyu
Di siang yang terlalu garang
Seorang lelaki berdiri menantang
Seorang lelaki berdiri menantang
Lantas, dicabiknya matahari
Mengubrak-abrik kelukaan di hati
Mengubrak-abrik kelukaan di hati
Baca Juga: Dalam Sajak Paling Nyeri
Biar padam yang segala
Barangkali nestapa juga tiada
Barangkali nestapa juga tiada
"Hidup tidak selalu baik," katanya.
Pun dengan rasa di jiwa
Pun dengan rasa di jiwa
Apalagi, selain kembali pada doa
Mewujud syukur yang tak terkira
Mewujud syukur yang tak terkira
Hendak memaksa keras sebuah angan
Nyata Tuhan pula yang menentukan
Nyata Tuhan pula yang menentukan
Sumedang, 6 Januari 2025
0 Komentar