Sumber: Dreamina.capcut.com
Muklis Puna
Sejuta tanya mengelijang dalam dada
Berontak menerjang ulu jantung
Kulihat sekejap burung hantu melintas menebar isyarat
Garis tangan.mengurat tanda menancap buruan
Berontak menerjang ulu jantung
Kulihat sekejap burung hantu melintas menebar isyarat
Garis tangan.mengurat tanda menancap buruan
Baca Juga: Kita Satu Susuan Berbeda Rasa
Tatapan mata membusur sasaran berlapis baja
Walaupun dihadang peluru musuh Dia tetap meradang
Wahai angin di pucuk gunung...
Apakah benar Kau mengubah haluan?
Walaupun dihadang peluru musuh Dia tetap meradang
Wahai angin di pucuk gunung...
Apakah benar Kau mengubah haluan?
Keraguan mendedah rasa
Tapi Aku percaya pada hembusan yang menggigil malam
Peganganku mulai rapuh, pelan dikikis di kaki langit
Pijakanku susut dikulum ombak dikala pasang
Tapi Aku percaya pada hembusan yang menggigil malam
Peganganku mulai rapuh, pelan dikikis di kaki langit
Pijakanku susut dikulum ombak dikala pasang
Baca Juga: Malu Aku, Mendayu dalam Perahu
Wahai angin pembawa kabar...
Apakah Aku salah telah menghaburkan kepercayaan di jalan menikung?
Apakah Aku salah, telah menempelkan telingaku pada dada beteratak tulang?
Atau mungkin jiwa ini terlalu takut pada bayangan?
Apakah Aku salah telah menghaburkan kepercayaan di jalan menikung?
Apakah Aku salah, telah menempelkan telingaku pada dada beteratak tulang?
Atau mungkin jiwa ini terlalu takut pada bayangan?
Wahai angin gunung...
Malam ini akan ku kuti hembusanmu menyisir dedaunan
Aku cemas...
Jangan sampai pesanku sangkut pada pucuk keladi di halaman rumah
Malam ini akan ku kuti hembusanmu menyisir dedaunan
Aku cemas...
Jangan sampai pesanku sangkut pada pucuk keladi di halaman rumah
Lhokseumawe, November 2024
0 Komentar