Hutan Lavender

Oleh : Fathin Aztia Bangun

 Ada sebuah kisah tentang dua ekor kelinci kembar. Saat ini mereka sedang bermain di area hutan Lavender. Konon katanya, hutan Lavender ini dikenal dengan banyaknya bunga Lavender. bukan puluhan atau ratusan, tapi miliaran bunga Lavender dan juga dikenal dengan banyaknya spesies hewan mulai dari yang punah sampai yang masih di lestarikan di bumi. Dua kelinci ini bernama Nana dan Nono. Mereka tinggal Bersama ibu mereka lebih tepatnya di hutan Mendelev yang tidak jauh dari hutan Lavender. Kini mereka berdua sedang berjalan menyusuri indahnya hutan Lavender. Mereka banyak sekali menemukan bunga Lavender dan juga hewan – hewan yang spesiesnya jarang manusia ketahui atau hewan yang sangat langka bagi penduduk bumi ini. Mereka berjalan sembari mencari makanan juga.

 Baca Juga:Aku, Kopi, dan Pengemis Bulus

Diperjalanan Nana bertanya kepada Nono. ‘Nono itu apa?’ Nono yang ditanya itu langsung merespon ‘yang mana Na?’ tanya nya ‘itu No yang disana’ Nana menunjuk ke arah ia tanyakan itu ‘kayaknya bahaya deh tapi gapapa aku penasaran itu apa, kesana yuk Na’ jawab Nono ‘ih No tapi kalau itu bikin kita sesat gimana?!’ tanya Nana ‘udah ayo ikut aja’ jawabnya. Mereka menyusuri kearah tempat yang tadi Nana tunjukkan, di perjalanan kearah sana mereka seperti mendengar seperti ada yang berbicara ‘Hey mau kemana kalian’ tegur makhluk itu dari jauh ‘aduh No kayak ada yang bicara deh barusan’ ucap nya ‘engga ada Na perasaan mu aja kali udah ah ayo lanjut’ jawab Nono. Mereka melanjutkan perjalanan lagi , saat mereka mau berjalan selangkah ada suara mengaung yang sangat keras dari arah belakang mereka sampai para burung di hutan ini berterbangan semua.

 ‘No itu kayak suara harimau’ ucap Nana ‘iya Na aduuhh ayoo kita kabuur sebelum jadi santapan diaaa’ jawab Nono. Tiba-tiba saat mereka ingin kabur kearah lain harimau itu muncul di depan mereka ‘mau lari kemana kalian?’ tanya harimau itu. Bagi harimau, mereka berdua kelinci-kelinci imut yang sangat cocok untuk menjadi santapan nya tapi ia membuang pikiran hal itu dia merasa kasihan dengan kelinci-kelinci imut ini. ‘untuk apa kalian kesana? hey apa kalian ingin mati?’ tanya harimau itu ‘t-tidak ! kami masih ingin Kembali ke rumah bertemu ibu kami dengan menyantapi sup wortel yang sangat lezat’ ucap Nono ‘ah gara-gara mu aku jadi lapar No’ gerutu Nana. Harimau itu menduduk pasrah melihat mereka berdua ‘hey kalian berdua, perkenalkan aku Mark , raja di hutan Lavender , lain kali jangan main kesini lagi hanya untuk lihat portal itu. Tempat sangat berbahaya bagi makhluk kecil seperti kalian ini’ ucap harimau ‘portal ? apa itu?’ tanya Nana ‘ya portal itu seperti sebuah pintu yang menghubungkan kita dengan dimensi lain. Jika kalian nekat masuk ke pintu portal itu kalian akan susah untuk keluar dan sangat jarang ada yang selamat sampai ke dimensi itu, mereka semua rata-rata mati kelaparan’ jawab harimau itu ‘hufftttt untung aja Na kita ga masuk’.

Hari mulai gelap mereka harus Kembali ke habitat awal mereka. ‘No ini masih lama ga si? Aku lapar banget kangen ibu jugaa’ ucap Nana dengan lesu ‘sabar Na dikit lagi sampe kok’ jawabnya. Kini mereka sudah sampai didepan rumah mereka , tetapi mereka merasa tidak enak seperti ada yang janggal lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah, dan benar saja perasaan tidak enak itu benar terjadi ‘IBUUU!!’ teriak mereka berdua. Ibu tergeletak di tiang dalam rumah dengan diikat badannya dan dijaga oleh beberapa rubah itu. ‘hey lepaskan ibu ku! siapa kalian!’ ucap Nono ‘hey kalian anak kecil tidak tau apa-apa sudah diam saja’ kata rubah itu ‘lepaskan ibu kami! Ibu kami tidak salah’ jawab Nana. ‘nak sudahlah kalian pergi saja sekarang ibu tidak apa-apa’ ucap ibu dengan senyum ‘tidak bu ! kami tidak akan keluar sebelum ibu dilepaskan!’ jawab Nana dengan mata yang berkaca.

Baca Juga: Preman Parkiran

 ‘Nana Nono kalian pergi saja ya? Ibu tidak apa-apa sudah turuti saja apa yang dibilang’ ucap ibunya ‘tidak bu kami tidak akan keluar pokoknya sebelum ibu di lepaskan’ ucap Nono dengan nada sedih ‘AAAAGHHH KALIAN INI BANYAK SEKALI DRAMANYA SUDAH CUKUP ! HEY KALIAN USIR MEREKA BERDUA INI DAN KAU TUNGGU DISINI AKU AKAN MEMBUNUH PEREMPUAN ITU SEKARANG!’ ucap ketua rubah itu ‘TIDAK! KAMI TIDAK AKAN KELUAR!AAGHHHH LEPASKAN!’ berontak mereka berdua. Dengan sangat penuh amarah mereka berdua pun menggigit tangan para rubah tersebut dan meminta bantuan ke orang sekitar. Kebetulan sekali, ada Mark! Nono pun meneriaki Mark dengan sangat lantang ‘MAAAARRRRKKKKKK TOLOOOOONG KAMIIII’ teriak Nono dengan kuat. Mark pun berlari kencang ke arah Nono. ‘hey kenapa ber teriak seperti itu’. ‘Mark apa engkau bisa menolong kami, d-di dalam ada ibu yang sedang disekap oleh para rubah, ibuu ingin dibunuh oleh mereka’ ucap Nono ‘baik lah aku akan membantu kalian, aku akan mengaung sekeras mungkin lalu aku akan bersembunyi setelah itu’ ucap Mark. Mark pun mengaung dengan keras dan para rubah-rubah itu berbicara ‘hey itu seperti suara harimau bukan?’ tanya salah satu rubah disitu ‘iya itu suara harimau mari kita keluar’ ucap rubah lain. Para prajurit rubah itupun keluar dari rumah dan Mark pun melancarkan aksinya.Mark menyeret mereka satu persatu untuk dijadikan mangsanya nanti menyeret dengan tanpa penuh ampun, ya Mark sangat marah sekali karna keluarga sahabatnya di ganggu  oleh para hewan yang tidak berakal sehat ini

Ketua rubah pun sontak bingung mengapa tidak ada suara prajuritnya , di lain sisi Nono dan Nana mencari cara agar bisa menyelamatkan ibu mereka. Ketua rubah pun akhirnya keluar dari rumah, ya akhirnya Mark pun bertemu dengan ketua rubah tersebut. Ketua rubah yang merasa dirinya sedang dihadapi musuh yang sangat besar pun merasa sedikit ketakutan ia mengeluarkan pedang nya dan menodongkan nya kearah Mark ‘mau apa engkau hah! Sini maju engkau tidak bisa mengalahkan ku’ ucap ketua rubah tersebut. Mark yang mendengar itupun sontak tersenyum miring ‘apa engkau bilang barusan tuan? Tidak bisa mengalahkanmu? Really? Ucapanmu itu terbalik mungkin,aku yang akan mengalahkanmu’ kata Mark ‘benarkah? Sombong sekali engkau’ jawab ketua rubah ‘ya aku tidak suka orang terdekat ku diganggu oleh para hewan yang sombong dan sipaling tertinggi di hutan ini padahal mereka makhluk kecil tetapi sombong sekali seperti manusia, engkau bisa mengatakan bahwa engkau akan mengalahkan ku tapi ingat , ucapanku adalah mutlak, tuan rubah yang pemberani’ ucap Mark dengan tegas. Lalu Mark dan ketua rubah itupun berkelahi hingga akhirnya ketua rubah pun kelelahan ‘siapa sekarang yang menang? Sudah kubilang jangan sombong dulu aiiihh’ ucap Mark ‘sekarang berhenti mengusik orang lain dan hidup lah dengan sesukamu tanpa mengganggu orang, tolong jangan pernah Kembali kesini lagi , paham?’ lanjutnya. Lalu ketua rubah itupun pergi meninggali Mark. Nono dan Nana sudah membantu ibu nya yang tersekap didalam rumah lalu mereka memeluk ibu mereka ‘ibuuuu kami sangat khawatir denganmuu’ ucap mereka berdua dengan sendu. ‘hey hey ibu tidak apa-apa sekarang bangkitlah akan ibu buatkan kalian sup hangat, berterima kasihlah kepada temanmu itu dia sudah membantu kita dari para rubah itu’

Hay Mark terimakasih sudah membantu kami menolong ibu’ ucap Nana dan Nono ‘iya sama-sama jika diganggu lagi panggil saja aku’ jawab Mark sambil tersenyum lalu mereka berpelukan dengan hangat dalam dekapan mereka bersahabat sampai kapan pun itu mereka tetap Bersama, selamanya.

Penulis Adalah Siswa Kelas X-10 Unggul  SMA N 1 Lhokseumawe

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar