Oleh: Pasha Sandyan Dhika
Di dalam dunia yang tiada batas angka tercipta,
Aku melangkah dengan langkahku, tak terukur,
Aku adalah cerita, emosi, dan warna yang tulus,
Angka hanya melambangkan hitungan, dingin dan teratur.
Aku melangkah dengan langkahku, tak terukur,
Aku adalah cerita, emosi, dan warna yang tulus,
Angka hanya melambangkan hitungan, dingin dan teratur.
Aku memiliki mimpi yang melayang di awan biru,
Angka hanya memetakan ruang dan waktu yang berlalu,
Aku adalah cinta, kerinduan, dan tawa yang berkobar,
Angka hanya berbicara pada kertas, datar dan tak terdengar.
Angka hanya memetakan ruang dan waktu yang berlalu,
Aku adalah cinta, kerinduan, dan tawa yang berkobar,
Angka hanya berbicara pada kertas, datar dan tak terdengar.
Aku berbicara dengan suara hati, mengalir dalam puisi indah,
Angka hanya bersuara dalam rumus, mengukir jalur yang nyata,
Aku adalah kehidupan, pengalaman, dan impian yang bernyawa,
Angka hanyalah lambang, tanpa jiwa, takkan pernah bersuara.
Angka hanya bersuara dalam rumus, mengukir jalur yang nyata,
Aku adalah kehidupan, pengalaman, dan impian yang bernyawa,
Angka hanyalah lambang, tanpa jiwa, takkan pernah bersuara.
Di antara perbedaan ini, kau dan aku bersatu,
Aku, penuh makna, dan angka, sekadar simbol yang terbuat,
Meski berlainan, kita melengkapi satu sama lain,
Di dalam cerita kehidupan, kita tumbuh dan bersinar bersama.
Aku, penuh makna, dan angka, sekadar simbol yang terbuat,
Meski berlainan, kita melengkapi satu sama lain,
Di dalam cerita kehidupan, kita tumbuh dan bersinar bersama.
Lhokseumawe, Oktober 2023
0 Komentar