Penyair Salon



Muklis Puna

ketika aksara ku oleskan asmara
bibir mungil  penyair salon membaris senyum 
sorak bergerak terbang mengambang
dalam maya
jempolan menguap dalam sekejap mengendap dalam beranda kasmaran
celoteh manja menerpa jiwa


saat jiwa menguak tabir 
kepedihan  bocah miskin 
menggaruk negeri mencari butiran nasi basi 
kawan senasib merunduk dalam kelambu 
menatap sendu pada kisah merindu 
ibu jari dilipat waktu dalam megahnya kalbu

kulukis   tangisan bayi dalam gendongan akibat susu kedaluwarsa
ku sentuh balada orang pinggiran melawan maut
menantang kerasnya hidup dalam hujan nasib membasahi lembaran
kucacah kisah tentang parade palsu di muka samudera dan cukong asing dilindungi negeri


hari -berhari sendiri ku soraki ketidakadilan seperti pelatuk memahat tebing batu membisu
kadang imajiku berontak dalam goresan
kenapa kau sulam kain lumput nan kusam?
tak usah membakar diri laksmana parafin ketika malam membelam


lihat..!
lihatlah penyair salon berfoya dalam aura membara jiwa
mencumbu setiap mekar rindu sebelum kuncup
terbang melingkar pada pohon kasmaran dengan tema bernada mesra

Lhokseumawe, 3 Oktober 2023






Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar