Demokrasi Telanjang Dada

 

 Oleh: Muklis Puna

Kutulis sajak ini, 
Ketika dua kubu berbeda kutub
Bertikai merebut bangkai
Menjual kesejahteraan entah untuk siapa
Merobohkan gunung- gunung diksi,
Entah untuk siapa.

Kutulis sajak ini,
Ketika media telanjang dada
Mengumbar aurat demokrasi 
Memburu syahwat politik
Dalam selingkuh kepentingan

Baca Juga: Kugadai Resah Ini

Kutulis sajak ini,
Ketika lidah menjulur menjilati tuannya
Membangun piramida telungkup 
Kebenaran diborong dari Tuhan
Keadilan diecerkan oleh agen agen semu

Kutulis sajak ini
Ketika teknologi kebablasan
Memenggal leher- leher tunas muda
Informasi bergelut isu dan sara
Berkembang cepat, 
Pesat menggasak
Ruang ruang hampa

Kutulis sajak ini
Ketika demokrasi bunting besar
Ibu negeri ngidam ikan hiu dan merpati
Para jelaga antri menanti persalinan

Kutulis sajak ini 
Ketika dua kutup berbeda katup
Menjegal yang bisa di jegal
Maling maling menyasar pasar
Cendikiawan diseret arus
Agama makin seksi
Politisi jadi aktor
Penonton gerah 

Negeri panas
Menguap kebencian
Lawan menyambangi kawan
Musuh bertamu mengintai kuasa
Menghitung matahari terbit dan terbenam


Lhokseumawe, 26  Oktobr  2023

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar