Anakku! Bertapalah dalam Gubug Imajinasi

Muklis Puna

Anakku...
Cepat masuk  dalam gubug mu
Jangan  berlayar di lautan maya
Ombaknya ganas memikul sara
Anginnya panas menguap asap cacian

Anakku.....

Kau lihat gerombolan berseragam kapitalis,
Mereka  mengusung keranda negeri
Suaranya dihitung per liter beras
Minyak goreng ditimbang sejauh 
kaki melangkah
Uang saku diukur sejumlah pita  di kepala

Anakku....

Cepat masuk dan bertapalah dalam gubugmu, 
Tunggu masa berkabung  isu  dialihkan  ke  gempa dan banjir 
Kau ku izinkan berlayar sampai cekukan

Anakku....

Pondasi persada lagi diserobot berjamaah
Nasib  sara bagai rayap mengerat sendi negeri
Warna kulit, bentuk wajah, rambut dan tempat sujud dibungkus  dalam kukusan  bara

Anakku...

Tak.usah lagi kau selancari  lautan maya
Pembajak  asing mengawal setiap inci diksi yang kau goreskan
Paus pemangsa  haus darah  menerkam  setiap  yang mengambang
Penjaga pantai disuap pemodal  bermata  sipit, 
Lautan maya dalam bayang maut

Anakku...

Masuk dan bersemedilah dalam gubug imajimu
Merontalah tentang negerimu dalam angan
Bungkus saja suaramu dalam kresek warna hitam

Anakku...

Putarlah haluan ke arah pantai
Perahumu terlalu kecil menyeberang samudera maya
Pengayuhmu rapuh melawan badai
Burung camar menukik mengintai sasaran
Laut maya telah bercampur korosan
Sebelum penamu  tumpul dalam lumatan garam


Anakku...
Pulanglah....
Sebelum  kau diarak di  layar kaca 
Lalu digelandang dan ditelanjangkan dalam maya

Lhokseumawe, 5  Juli 2023

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar