Menakar Mimpi Negeri


Muklis Puna

menjolok bulan dengan galah sedepa
berpayung di bawah redup dengan kain sehasta
memimpikan Indonesia bersuara lantang  menggelegar
dua ratus tujuh puluh juta mulut menganga 
di tengah kehausan kehormatan
menanti badai dari kepakan  sayap garuda 
di antara susutnya harga diri


menjolok bulan denga sabit berkait
merindukanmu keperkasaan negeri 
di antara kucing garong menyelami samudera  
menangisi nasib pelaut dengan perahu lapuk terombang -ambing gelombang pasang
mengais ikan  sisa buruan nelayan asing dengan kapal bermesin ganda

menanti lengkingan garuda mengusir elang 
dengan paruh besi dan kuku berbisa
menguras ikan di laut lepas
dua ratus tujuh puluh  juta lebih mulut menganga kehasusan di tengah lebatnya hujan

puluhan juta manusia tanggung menenteng kertas berlogo mengangur di sudut negeri
ratusan ribu orang dikandangkan di gedung bersusun tak punya halaman dan teras
ratusan ribu guru mengajar digaji dengan gelar pahlawan tanpa lencana di dada
Puluhan ribu siswa mengintip ilmu di antara kursi lusuh dan dinding kemiskinan


menjolok bulan dengan galah sedepa
mengukur dalamnya laut dengan kail sejengkal
mengharap Indonesiaku berjaya di bawah kolong langit
menguntit jarum ditumpukan jerami,
mermimpi menjadi penguasa dunia dengan kemakmuran menguap di belahan dada persada


Lhokseumawe, 29  Maret 2023

Berita Terkait

Posting Komentar

2 Komentar