Pentingnya Mengetahui Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Bagi Siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Pentingnya Mengetahui  Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Bagi  Siswa  SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Oleh Cut Amala Dhien Felisa


Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota Lhokseumawe dan semakin banyaknya kuliner dimana-mana, tentu saja mengubah wajah kota ini menjadi semakin nyaman untuk di huni. Di sekitar rumah, sekolah, dan wilayah perkantoran bisa kita jumpai jajanan pasar yang murah dan enak. 

Namun di balik semaraknya sebuah kota dengan jajanannya yang mengundang selera, ternyata mengakibatkan timbulnya sampah dimana-mana. Banyak yang berpikir, jika sampah yang awalnya dipegang sudah tidak ada lagi, maka lepaslah sudah dari tanggung jawab dalam hal membuangnya ke tempat sampah. Kota yang indah dan semarak berubah menjadi kota yang jorok dan berbau. Jika satu sampah saja sudah mengganggu pemandangan, bagaimana dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang pengertian sampah, jenis-jenis sampah, dampak negatif, solusi untuk mengatasi permasalahan sampah, dan cara mengelolanya.

Apa itu sampah? Sampah adalah suatu benda yang tidak dapat digunakan lagi, tetapi terkadang masih bisa didaur ulang dan menjadi lebih bermanfaat jika berada di tangan yang tepat. Sampah sendiri mempunyai bau yang tidak sedap dan mengganggu pemandangan.

Menurut WHO (World Health Organization) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. https://www.zonareferensi.com/pengertian-sampah/  (diakses tanggal 10 Oktober 2022)

Apa saja jenis-jenis sampah? Sampah terbagi atas 3 jenis, yaitu sampah organik (dapat terurai, berasal dari alam, contohnya kayu, buah-buahan, ranting, sayur-sayuran, dedaunan), sampah anorganik (sulit terurai, biasanya olahan manusia, contohnya plastik, keramik, kaca, kaleng, besi), dan sampah B3 (sampah yang beracun dan berbahaya bagi manusia, contohnya baterai bekas, bohlam, benda-benda yang mengandung zat kimia, kosmetik, detergen pakaian, pembersih lantai, hairspray, pestisida, kaporit).

Berdasarkan sifatnya sampah kota dapat dibagi menjadi dua yaitu sampah organik adalah sampah yang mudah terdegradasi sehingga mudah terurai. Contohnya: sampah sayuran, daun-daunan, bagian tubuh hewan, sisa makanan, kertas, kayu dan lain-lain. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terdegradasi sehingga sulit terurai. Contohnya : plastik, kaca, logam, kaleng dan lain-lain. https://bit.ly/3fSnKGT (diakses tanggal 12 Oktober 2022)

Apa dampak negatif membuang sampah sembarangan? Sampah memiliki banyak dampak negatif, yaitu : Mengganggu pemandangan. Sampah memiliki fisik yang sudah tidak memiliki nilai estetika sehingga mengganggu pemandangan. Baunya sangat mengganggu. Pada sampah, terjadi  proses pembusukan sehingga menghasilkan gas yang sangat bau. Faktor lainnya adalah genangan airnya. Menularkan penyakit. Sampah yang dibuang secara sembarangan dapat mengundang berbagai jenis bakteri, virus dan parasit sehingga dapat menyebabkan penyakit, seperti diare (disebabkan karena memakan makanan yang kotor), dan demam berdarah (disebabkan oleh nyamuk yang berasal dari genangan air).

Baca Juga: Dampak Campak dan Rubella bagi Anak - Anak

Menjadi contoh buruk bagi anak-anak. Jika dilihat dari kehidupan sehari-hari, sudah menjadi kebiasaan bagi anak kecil untuk meniru perbuatan orang dewasa karena menganggap hal tersebut adalah bukan hal yang buruk. Beruntung jika hal itu benar-benar baik, tetapi bagaimana jika anak-anak melihat kebiasaan orang dewasa yang dianggap menjadi contoh malah membuang sampah sembarangan? 

Mereka akan beranggapan bahwa itu bukan hal yang jelek, karena orang dewasa saja sering melakukannya dan mereka biasa saja, tidak menganggap hal itu salah. Sehingga tertanam di pola pikir anak-anak bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak apa-apa dan jika dilakukan tidak akan merugikan siapa pun. 

Banjir dimana-mana. Sampah yang sudah menumpuk mengakibatkan aliran air tersumbat dan menyebabkan banjir. Banjir sendiri memiliki banyak dampak, seperti penularan penyakit, kerusakan wilayah, hingga kematian.

Mengganggu kehidupan makhluk hidup selain manusia. Bagi manusia yang membuang sampah sembarangan, mungkin berpikiran bahwa tidak akan ada kerugian, padahal efeknya sudah terjadi kepada makhluk hidup yang tidak bersalah. Laut yang berisi keindahan terumbu karang mulai dirusak oleh keberadaan sampah dan hewan-hewan laut yang mengira sampah adalah makanan akan memakannya sehingga terjadi kerusakan pada tubuh hewan-hewan tersebut. Tanah yang memiliki banyak sekali kehidupan mulai terhalangi peresapan air dan sinar mataharinya.

Terganggunya rantai makanan. Ketika organisme keracunan akibat sampah, maka akan terjadi masalah bagi makhluk hidup yang memakan organisme tersebut dan pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan rantai makanan. Rusaknya nama suatu daerah. Jika suatu daerah sudah memiliki terlalu banyak sampah, maka namanya akan seketika rusak dan dicap sebagai daerah yang kotor. Tumbuhnya pola pikir yang tidak bagus. Masyarakat yang menganut pola pikir ini biasanya tidak memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan akibat perbuatannya.Terganggunya orang lain. 

Dengan keberadaan sampah dapat menimbulkan rasa risih dan rasa tidak nyaman bagi orang lain. 

Ada beberapa dampak negatif akibat sampah jika tidak ditangani secara serius oleh berbagai pihak yaitu: 1) Menyebabkan kerusakan ekologis; 2) Menyebarkan penyakit; 3) Menyebabkan terjadinya banjir; 4) Menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk; 5) Menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah. https://bit.ly/3yCRuht (diakses tanggal 12 Oktober 2022)

Bagaimana cara mengatasi permasalahan sampah? Untuk mengatasi permasalahan sampah, terdapat banyak sekali cara yang bisa kita lakukan, seperti membuat sosialisasi bahayanya buang sampah sembarangan, penyediaan tempat sampah yang lebih banyak, penerapan 3R (Reuse Reduce Recycle), dll. Dari kegiatan penerapan 3R, kita diajarkan agar dapat mengelola dan mengolah suatu sampah. Pengolahan sendiri adalah suatu kegiatan mengubah suatu sampah yang awalnya tidak bisa digunakan menjadi lebih bermanfaat bagi kita. 

Pengolahan sampah merupakan bagian penting dalam penanganan sampah untuk merubah sampah menjadi bentuk yang lebih stabil dan tidak mencemari lingkungan serta mengurangi jumlah sampah yang harus ditimbun di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). https://bit.ly/3EEMxsr (diakses tanggal 12 Oktober 2022)a

Bgaimana cara mengelola sampah? Manajemen pengelolaan sampah adalah kegiatan mengurangi sampah? 

Berikut adalah cara caranya:

1. Buat masing-masing tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik Sediakan 2 tempat sampah untuk organik & anorganik. Pisahkan juga sampah-sampah yang kering supaya nantinya bisa didaur ulang tanpa terlihat kotor atau bau. Mengganti penggunaan alas plastik sampah menjadi koran. Saat sampah sudah dipilah dengan benar, maka kita tidak perlu lagi alas plastik. Kita bisa menggunakan koran, kardus, atau bahkan tanpa alas, langsung ke tempat sampahnya.
2. Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos.
3.Sampah organik yang sudah tidak digunakan bisa digunakan sebagai kompos. Kalau tidak suka berkebun,  cara lainnya adalah menyumbangkan   kompos kepada organisasi yang bergerak di bidang perkebunan, nantinya sampah-sampah ini akan lebih bermanfaat.4.
4. Mendaur ulang sampah anorganik kering.
5. Sampah anorganik bisa diolah menjadi barang-barang yang lebih baik bermanfaat seperti botol bekas menjadi pot tanaman, kaleng menjadi tempat menyimpan bumbu. Selain itu, bisa juga memilah sampah plastik tertutup seperti botol plastik yang dapat di daur ulang dan sampah plastik terbuka yang jika dihancurkan menjadi biji plastik. Kemudian sampah tersebut diberikan ke bank sampah. Hal ini membantu meringankan kerja para teman-teman pemulung. 
8.Mengelola sampah berbahaya
9.Jangan membuang barang berbahaya dan mengandung kimia seperti baterai atau tinta printer ke tempat sampah biasa. Sampah yang mengandung kimia sangat berbahaya untuk lingkungan. Pisahkan sampah jenis ini dan bawa langsung ke pusat daur ulang sampah sehingga bisa dikelola dengan cara yang tepat. Untuk sampah elektronik yang sudah rusak, bisa dikembalikan ke perusahaan yang memproduksinya untuk  didaur ulang menjadi produk elektronik baru.
10.Minimalisir konsumsi plastik atau sampah lainnya
12. Hal gampang yang bisa dilakukan adalah kurangi produksi sampah sebisa mungkin. Misal belanja ke pasar bawa tas belanja sendiri, lalu kalau pergi bawa alat makan atau tempat minum sendiri supaya tidak  ada plastik yang terbuang. Karena sampah sekecil apa pun akan berdampak besar bagi lingkungan kita. https://kejarmimpi.id/sudah-tahu-cara-mengelola-sampah-di-rumah-ini-tips-mudahnya.html (diakses tanggal 11/10-2022)

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menegaskan ulang bahwa sampah adalah suatu benda yang tidak dapat digunakan lagi, tetapi masih bisa didaur ulang dan menjadi lebih bermanfaat. Sampah terbagi menjadi tiga jenis yaitu sampah organik (bisa terurai), sampah anorganik (sulit terurai), dan sampah B3 (sampah yang berbahaya). Dampak negatif sampah adalah mengganggu pemandangan, baunya sangat mengganggu, menularkan penyakit, menjadi contoh buruk bagi anak-anak, banjir dimana-mana, mengganggu kehidupan makhluk hidup selain manusia, terganggunya rantai makanan, rusaknya nama suatu daerah, tumbuhnya pola pikir yang tidak bagus, dan terganggunya orang lain. Cara mengatasi permasalahan sampah adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya sampah, penyediaan tempat sampah, dan penerapan 3R. Cara pengelolaan sampah adalah memisahkan sampah organik dan anorganik, ganti alas plastik sampah menjadi koran, ubah sampa organik menjadi pupuk, daur ulang sampah anorganik kering, 0berikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak, kelola sampah berbahaya, dan meminimalisir konsumsi plastik atau sampah lainnya.
6.Memberikan bekas penggunaan minyak  ke instansi pengolahannya

7.Jangan pernah menuangkan minyak ke saluran pembuangan dapur. Sisa minyak yang dibuang ke wastafel bisa menyumbat pipa saluran air dan yang lebih buruknya bisa mencemari saluran air di seluruh kota. Minyak sisa ini bisa disumbangkan, dengan sebelumnya didinginkan dan diletakkan ke dalam wadah agar menjadi biodiesel yang lebih bersih. Biodiesel adalah bahan bakar non toksin dan dapat terurai sehingga dapat menggerakkan mesin mobil sekaligus membantu lingkungan. 

Penulis adalah siswa Kelas Unggul X-9 SMA N 1 Lhokseumawe

Berita Terkait

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Tulisan yang sangat menarik. Tidak hanya mengulas. Tapi juga disertai dengan solusi.

    BalasHapus