Purnama Berkabut

 

Purnama Berkabut

sastrapuna.com - Muklis Puna

Kemarin kita berjalan di paruh waktu, 
Mencari wajah yang hilang seketika
Matamu menumpahkan rona berkabut 
Kutanamkan kepercayaan pada warna pelangi
Ludah kering serak  di tenggorokan 
Ketika Kau kupapah di ruang penantian

Wajahmu laksana bulan berselimut kabut
Kudekap erat dalam kepiluan maya
Ini bukan karma hidup!
Tapi titian aksara mencurangi hidup
Tangga nada bertaburan kisah merindu
Angin gunung telah merambat dalam nasib

Purnamaku...!

Kenapa kabut masih berkabung di atas lagit kita
Kenapa pasang selalu menguap 
di dada   yang merindu
Kenapa camar terbang menukik , 
Menghujam  hulu jantung  mengoyak
kisah merindu

Purnamaku ....!

Suaramu parau mendesah kisah
Panggillan manja telah merisaukan jiwa
Bibirmu menyulam duka, mengupas  keringat di
keningku
Kau mendayu dalam duka berbalut rindu

Purnamaku...!

Semangat baja menunggang hidup
bersenyawa dalam  dada
Jiwamu tenang  melangkah di atas kanvas berduri
Walau tertatih menata jasad digerus waktu

Purnamaku..!

Apakah lintasan langit masih  mengizinkan kita mengorbit  di atmosfir cinta
Sidik jari  nampak kabur pada buku sakral 
Dentingan bumi mengusik  rotasi waktu 


Lhokseumawe, 9 Februari 2022

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar