Rasaku Dipanggang Sepi
sastrapuna.com - Muklis Puna
Ada rasa yang terpanggang duka
Ada duka menoreh luka
Ada luka yang dipupuk di ubun -ubun
Mengapa rasa mengulum duka dan luka?
Ada duka menoreh luka
Ada luka yang dipupuk di ubun -ubun
Mengapa rasa mengulum duka dan luka?
Di sana
di bilik sebelah kanan
Ada matahari menyalak dendam
Menabuh rasa menyalakan bara
Dari jauh mega mengantung
Berselubung dalam pasungan hitam
di bilik sebelah kanan
Ada matahari menyalak dendam
Menabuh rasa menyalakan bara
Dari jauh mega mengantung
Berselubung dalam pasungan hitam
Di sana
Di bawah jerami kusam
Aliran darah ganas bagai riam
Memikul segala marah
Mengutuk waktu yang bisu
Lalu meludah dari pori -pori keangkuhan
Di bawah jerami kusam
Aliran darah ganas bagai riam
Memikul segala marah
Mengutuk waktu yang bisu
Lalu meludah dari pori -pori keangkuhan
Di sini
Aku dalam belenggu sepi
Menanti keputusan langit
Seperti senja di ambang usia
Ketika purnama membelam
Maka datanglah malam bertandang
Aku dalam belenggu sepi
Menanti keputusan langit
Seperti senja di ambang usia
Ketika purnama membelam
Maka datanglah malam bertandang
Hanya ada dua rasa yang mengambang
Meraba di malam lebam
Atau suluh penerang kehilangan arah
Meraba di malam lebam
Atau suluh penerang kehilangan arah
Lhokseumawe, 8 Januari 2021
0 Komentar