Lusuh dan Kuyup

 



Muklis Puna 

Raga ini lusuh dan kuyup
resah- resah merenda  dalam dada
Sedari hiu menganga pada rembulan
Ada ikrar  belum sempat ditunaikan
Kini... 
merayap dengan kepala di atas
 lembah dan noda

Dari timur matahari terus mendaki nasib
Telah melewati pohon-- pohon kematian
Aroma  bunga tujuh rupa menusuk jiwa
Menampar dari segala arah , lalu kabur 
dibawa udara yang terbakar

Bintang -bintang dikulum kabut
Burung - burung pembawa tanda 
Bersorak dari pucuk ke pucuk
Ada mata menguap bandang
 Pada wajah  dibakar matahari

Raga lusuh, jiwa mengharu biru
Duduk berpangku nasib dalam buaian
Menatap cermin memutar kisah
Merenda hari penuh sesal

Batang usia kian  menjulang
Dipeluk angin barat pulang ke sarang
Desas- desus berkembang dalam jiwa
Hidup sudah diambang batas

Lhokseumawe,23  April 2021

Berita Terkait

Posting Komentar

1 Komentar