Selayang Pandang IGI Wilayah Aceh Selama 12 Tahun Berkiprah Membangun Negeri

 

Selayang  Pandang IGI Wilayah Aceh Selama 12 Tahun Berkiprah Membangun Negeri 

Oleh: Muklis Puna 

Sastrapuna.com-Ikatan Guru  Indonesia ( IGI)  merupakan sebuah organisasi  guru yang ada di Indonesia. Organisasi ini telah melahirkan guru -guru yang kreatif,  inovatif, dan berjiwa literar dalam dunia pendidikan saat ini. Seiring perkembangan waktu organisasi profesi ini berkembang begitu pesat dan cepat. Virus -virus kebaikan menyebar menyeruak menembus segala lini pendidikan. Hal ini tak terkecuali Provinsi Aceh  juga menerima dampak baik perubahan dalam berorganisasi. Ternyata organisasi profesi yang mewadahi guru semakin banyak diminati oleh cekgu dalam meningkatkan kompetensi, berkarya, bersosial ria, dan berinovasi dalam menciptakan proses pembelajaran yang berbasis pada siswa.  Masuknya Organisasi Profesi (Orprof) Guru IKatan Guru Indonesia (IGI)  merupakan sebuah perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Sebuah suasana pendidikan yang awalnya lesu dan sepi dari terobosan baru kini menjadi merah dan bernuansa ilmiah dan literar.

Sejak tahun Tahun 2013 Gema Ikatan Guru Indonesia  (IGI) mulai berdengung di Provinsi Aceh. Gema ini disambut meriah oleh personil guru yang menginginkan adanya perubahan dalam dunia pendidikan. Pada saat itu, walaupun belum tertata dengan sistematis, namun pergerakan mulai tampak pada diri setiap guru yang ada di Aceh. Secara defakto pada tahun tersebut organisasi ini sudah diterima  di kalangan guru sebagai organisasi paguyuban yang bisa diandalkan. Waktu terus berputar  Ikatan Guru Indonesia  (IGI) selalu tampil sebagai pencerah melalui advokasi terhadap guru yang mempunyai masalah dengan profesi guru di awal kemunculan. 

Mengingat keberadaan  Ikatan Guru Indonesia  (IGI) sudah terkenal di masyarakat sebagai organisasi pembaharuan dalam bidang pendidikan. Perlu kiranya dibuat payung hukum sesuai dengan AD  dan  ART di tubuh Ikatan Guru Indonesia  (IGI). Tahun 2016  merupakan tahun perdana bagi Ikatan Guru Indonesia  (IGI)  Wilayah Aceh diakui secara yuridis. Melalui Muswil pertama yang dilangsungkan di  Aula Auditorium FKIP Unersitas Syiah Kuala  ( USK)  Muswil yang berlangsung berdasarkan asas kekeluargaan, bersahaja, dan bersahabat tersebut terpilihlah Bapak Drs. Imran sebagai Ketua Ikatan Guru Indonesia untuk Provinsi Aceh selama periode 2016 s.d 2020. 

Dalam periode tersebut Ikatan Guru Indonesia  (IGI) yang dipimpin oleh beliau sudah banyak program yang dilaksanakan. Salah satu program tersebut  adalah "Kegiatan Literasi'  Melalui berbagai kegiatan  pelatihan literasi yang tellah dilakukan pada seluruh kabupaten/ kota di seluruh Aceh.  Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh telah menghasilkan lebih kurang  705 judul buku. Buku - buku tersebut ditulis oleh guru dalam berbagai disiplin ilmu baik berhubungan dengan model pembelajaran, motivasi belajar, inovasi pembelajaran dan buku buku yang berbunga dengan penelitian untuk kepangkatan guru. Hasil literasi yang telah dicapai tentunya tidak dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Namun lewat proses dan koneksi yang kuat dengan  promotor dan dinas terkait yang ada di Provinsi Aceh. Salah satu karya nyata  Ikatan Guru Indonesia  (IGI)  Wilayah Aceh dalam membantu proses kenaikan pangkat guru adalah adanya “Jurnal Aceh Edukasi” Media ini berfungsi sebagai media/ wadah menerbitkan karya  penelitian dan non penelitian  milik guru.

Selanjutnya, selain hal sudah disebutkan di atas   Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh juga telah melakukan gebrakan baru dalam membantu setiap permasalahan yang dialami guru   berhubungan dengan keselamatan dan kesejahteraan profesi sebagai guru. Hasil nyata tampak pada audiens yang dilakukan Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh dengan Ombusman dan DPRA Aceh. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepdulian  Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh terhadap profesi ini. Dalam menjalankan amanah mulia ini Ikatan Guru Indonesia   Wilayah Aceh tetap komit dan konsisten tanpa mempedulikan status dari organisasi profesi guru yang diikuti. 

Sebagai organisasi profesi yang masih tergolong muda di negeri ini  Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh sudah berhasil mengepak sayapnya dalam beberapa kegiatan sosial baik bersifat daerah maupun nasional. Hal dapat dilihat pada saat penggalangan dana membantu korban gempa bumi di Pidie Jaya dan Lombok Nusa Tenggara Barat secara nasional.

Ikatan Guru Indonesia  (IGI) saat ini  berkembang secara dinamis tentunya mengalami rotasi dan pergantian kepemimpinan.  Sesuai dengan AD dan ART IGI  bahwa setiap 5 tahun sekali akan dilakukan pergantian Ketua  Umum dan pengurus, baik tingkat  daerah' wilayah  maupun  nasional. Akhirnya, pada bulan Maret 2021  di  Kota Juang Bireuen Pengurus  Wilayah Aceh melakukan kegiatan  Demokrasi Akbar dalam memilih ketua umum baru. Berdasarkan musyawarah dan mufakat dengan berbagai pertimbangan dan merujuk pada dedikasi, kinerja  dan pengamalan matang yang dimiliki, maka secara bulat peserta Muswil memilih secara serentak Bapak Drs. Imran sebagai Ketua Umum IGI wilayah Aceh periode 2021 2025. 

 Akhirnya, sebagai organisasi profesi yang mengedepankan pembaharuan dalam berbagai lini kehidupan pendidikan. Penulis mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN yang ke 12.. Semoga dalam usianya yang masih  muda  namun  mampu mewarnai suasana pendidikan ke arah yang lebih maju dan bermartabat. Lewat kiprahnya yang semakin diterima di tengah kehidupan pendidikan  Ikatan Guru Indonesia  (IGI)  khususnya Wilayah Aceh tetap konsisten terhadap Aturan Dasar  (AD) dan Aturan Rumah Tangga  (ART) yang telah diputuskan  pada  Kongres Tingkat Nasional. Ke depan di bawah kepemimpinan Bapak Danang Hidayatullah secara Nasional dan Bapak Drs Imran  secara Wilayah. Prinsip Sharing and Growing  Together  menjadi Falsafah dalam membangun pendidikan di negeri ini. 

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi, Pengurus Ikatan Guru Indonesia  (IGI) Wilayah Aceh Divisi Literasi dan Guru SMA N 1 Lhokseumawe


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar