Puisi: Melankolia Bencana

 


Foto: Dokumen Pribadi

Oleh: Ihsan Nova, S.Pd

Langkah terhalang jerit tanpa suara.
Ketakutan, kelaparan, dan putus asa.
Logika bermain di layar bercahaya.
Kebenaran hanya perspektif buta data.
Kemanusiaan dikalahkan kekuasaan.

Baca Juga

Ronta daratan pohon kelapa.
Bersamaan pegunungan yang terluka. 
Lupa akan peran sebagai penjaga.
Payung hilang entah kemana.
Tatkala hujan melahap semua.

Katanya penghapus dosa, dosa siapa?
Seorang ibu tua yang tertimbun dengan mukena?
Lantunan azan perpisahan suami pada istrinya?
Atau lansia yang meregang nyawa di bawah tenda?
Jangan asal bicara seolah bercanda.

Baca Juga

Wahai jiwa-jiwa yang hilang dari dunia.
Biarkan malam mengiringi di gelap gulitanya.
Dingin memeluk dengan heningnya.
Juga kedamaian yang hilangkan lapar dan dahaga.
Semoga bahagia di surga Maha Pencipta.

Lhokseumawe,  5  Desember 2025






Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar