Lhokseumawe, Sastrapuna.com. Pagi yang penuh makna menyelimuti SMA Negeri 1 Lhokseumawe pada Jumat (10/10/2025). Seluruh warga sekolah berkumpul di halaman, bukan hanya untuk pembacaan Surat Al-Mulk.
Akan tetapi untuk sebuah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ke-1447 H yang menggugah hati. Acara ini menjadi pengingat akan refleksi mendalam tentang pengorbanan tak terhingga orang tua dan pilar-pilar kebahagiaan hidup.
Peringatan Maulid Nabi, yang puncaknya akan diselenggarakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, ini diawali dengan ceramah inspiratif dari Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, S.Ag., M.Ag. Kehadiran beliau menarik perhatian Kepala Sekolah, guru-guru, dan seluruh siswa-siswi yang telah memadati area acara sejak pukul 07.30 WIB.
Prof. Dr. Danial membuka ceramahnya dengan menukil Surah Luqman ayat 12 dan 13, menekankan esensi tidak menyekutukan Allah dan urgensi berbakti kepada orang tua. "Berbakti kepada ibu, tiga kali berbakti kepada ibu," tegas beliau, mengulang pesan mulia yang sejalan dengan tiga unsur vital dalam tubuh manusia.
Baca Juga
Mengasah Pena Generasi Muda, SMA Negeri 1 Lhokseumawe Gelar Pelatihan Penulisan Artikel untuk Media Cetak/ Surat Kabar
Kemudian, beliau mengupas tuntas tema ceramahnya yang begitu provokatif: "Ada 4 cairan yang mengalir dari ibu dan ayah."
Air Ketuban: Cairan pertama yang membersamai kelahiran manusia ini, menurut Prof. Danial, bukan hanya berfungsi memudahkan proses persalinan, tetapi juga menyimpan doa dan harapan tulus orang tua.
Darah Selanjutnya, cairan kedua adalah darah. Ini adalah simbol pertaruhan nyawa, perjuangan antara hidup dan mati yang dialami seorang ibu saat melahirkan. Sebuah pengorbanan yang takkan pernah bisa terbalaskan.
ASI (Air Susu Ibu): Menurut sang Profesor, meskipun teknologi modern telah mampu menciptakan berbagai nutrisi hebat, tak ada satu pun yang sanggup menandingi kesempurnaan dan keberkahan air susu ibu. "Cairan inilah yang membuat konektivitas abadi antara ibu dengan anak," jelas Prof. Danial, menyoroti ikatan batin yang tak terputus dan tak lekang oleh waktu.
Keringat Ayah dan Ibu: Sementara itu, dari sosok ayah maupun ibu, mengalir "cairan" keringat. Keringat ini, lanjut beliau, bukan sekadar peluh yang membasahi dahi, melainkan representasi perjuangan gigih orang tua dalam membesarkan anak-anaknya, memastikan setiap kebutuhan terpenuhi, dan masa depan terjamin.
Pada ujung ceramah hebatnya yang bernuansa ilmiah, beliau menambahkan empat pilar kebahagiaan manusia sejati: Iman yang Kokoh: Beliau menegaskan bahwa banyak orang yang menderita meskipun berlimpah harta, justru karena iman mereka tidak kokoh. Iman adalah fondasi utama kebahagiaan sejati yang tak tergoyahkan.
Kehidupan Keluarga yang Baik: Kualitas hubungan harmonis dalam keluarga menjadi penentu kebahagiaan, tak peduli sebesar apa pun harta yang dimiliki seseorang. Teman dan Pergaulan yang Baik: Lingkungan pertemanan dan pergaulan yang positif akan membentuk karakter dan membuka masa depan yang cerah pula. Ibadah, Amal Saleh, atau Rasa Syukur: Ini adalah pilar keempat yang melengkapi kebahagiaan manusia.
Siswa-siswi beserta para guru mengikuti setiap untaian kata Prof. Danial dengan semangat dan antusiasme tinggi.
Baca Juga
Adu Strategi dan Gagasan: SMAN 1 Lhokseumawe Gelar Debat Kandidat Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Periode 2025-2026
"Betapa besar pengorbanan orang tua kita untuk memperjuangkan kita hidup di dunia," ucap Prof. Danial, sebuah kalimat yang menggema dan meresap di hati para hadirin, membangkitkan kesadaran akan arti sebuah pengorbanan.
Tema yang diusung ini secara gamblang bertujuan untuk menanamkan rasa hormat dan penghargaan mendalam kepada orang tua atas segala pengorbanan mereka.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan doa bersama, meninggalkan kesan mendalam dan pengingat akan pentingnya bakti serta kebersyukuran dalam diri setiap individu.
Konstributor: Kirana Putri Andriani Tarigan (Tim.Jurnalistik SMA Negeri 1Lhokseumawe)
0 Komentar