Sumber: Dreamina.capcut.com
Muklis Puna
Orang- orang berdasi mengubah nasib,
pada kain warna pelangi
Menyaru dalam angin menebar pesona
Di pucuk -pucuk kaktus menabur benih
Suara- suara palsu menyapa dalam buaian
Kartu- kartu nasib terselip di jas safari
pada kain warna pelangi
Menyaru dalam angin menebar pesona
Di pucuk -pucuk kaktus menabur benih
Suara- suara palsu menyapa dalam buaian
Kartu- kartu nasib terselip di jas safari
Sepanjang jalan menghadang jarak pandang
Warna -warni bagai pelangi setelah hujan
Seolah matahari memburat cita
Ternyata mendung menggulung rasa
Warna -warni bagai pelangi setelah hujan
Seolah matahari memburat cita
Ternyata mendung menggulung rasa
Di pohon -pohon besi gagah menyulam mantera
Namanya panjang mengular gelar
Tanda -tanda dikawinkan dengan lambang
Pertanda asa mengumbar dalam lembaran
Namanya panjang mengular gelar
Tanda -tanda dikawinkan dengan lambang
Pertanda asa mengumbar dalam lembaran
Baca Juga: lBisikan Daun Kelor
Sepanjang jalan tak cukup menebar rasa
Lewat angin menguap cita dalam genggaman
Akad nikah politik dilafaz tak berhalangan
Sarung -berlarung mengarungi selat
Menghantar nama
Lewat angin menguap cita dalam genggaman
Akad nikah politik dilafaz tak berhalangan
Sarung -berlarung mengarungi selat
Menghantar nama
Di persimpangan malam bergadang berjamaah
Mendehem di antara aruah penasaran
Sudut -sudut malam tak lagi mencekam
Kuntilanak mengungsi ke lembah- lembah
Penjual asa kebanjiran nyali
Mendehem di antara aruah penasaran
Sudut -sudut malam tak lagi mencekam
Kuntilanak mengungsi ke lembah- lembah
Penjual asa kebanjiran nyali
Warung-- warung jadi panggung
Orang kecil bingung terhuyung- huyung
Saku celana dan baju penuh kartu
Semua mohon dibantu
Orang kecil bingung terhuyung- huyung
Saku celana dan baju penuh kartu
Semua mohon dibantu
Baca juga: Setelah Ayah Menikah Lagi
Beras- petas semakin seksi
Tukang sablon mendadak jadi juragan
Agen- agen politik mengecer suara
Diantara gubug dan selokan
Tukang sablon mendadak jadi juragan
Agen- agen politik mengecer suara
Diantara gubug dan selokan
Lhokseumawe, Desember 2024
0 Komentar