Oleh: Muklis Puna
Senja semakin mendekat
Dari barat tampak bulan sedang menuruni malam
Pelan - pelan kabut mengarsir matahari
Mengulum apa yang tersisa dari jiwa
Meninggalkan bekas pada jejak kehidupan
Dari barat tampak bulan sedang menuruni malam
Pelan - pelan kabut mengarsir matahari
Mengulum apa yang tersisa dari jiwa
Meninggalkan bekas pada jejak kehidupan
Senja semakin merapat
Ada kenangan yang tergantung di ufuk timur
Saat matahari mendaki siang membawa jeratan jiwa
Ketika matahari mulai mencium malam
Aku merajam diri dalam sepi
Ada kenangan yang tergantung di ufuk timur
Saat matahari mendaki siang membawa jeratan jiwa
Ketika matahari mulai mencium malam
Aku merajam diri dalam sepi
Senja akan berakhir
Malam akan datang selamanya
Aku sedang menanam rindu
Rindu pada matahari mengarsir pagi
Rindu pada ombak laut menyulam tembaga
Malam akan datang selamanya
Aku sedang menanam rindu
Rindu pada matahari mengarsir pagi
Rindu pada ombak laut menyulam tembaga
Senja sudah di hamparan masa
Ia akan menutup semua kisah
Aku sedang dipersiapkan
Menuju hari yang tak pernah bermalam
Ia akan menutup semua kisah
Aku sedang dipersiapkan
Menuju hari yang tak pernah bermalam
Senja akan berakhir
Malam akan datang selamanya
Aku sedang menanam rindu
Rindu pada matahari mengarsir pagi
Rindu pada ombak laut menyulam tembaga
Malam akan datang selamanya
Aku sedang menanam rindu
Rindu pada matahari mengarsir pagi
Rindu pada ombak laut menyulam tembaga
Senja sudah di hamparan masa
Ia akan menutup semua kisah
Aku sedang dipersiapkan
Menuju pada hari yang tak pernah bermalam
Ia akan menutup semua kisah
Aku sedang dipersiapkan
Menuju pada hari yang tak pernah bermalam
Lhokseumawe, 2024
0 Komentar