Lentera Sastrapuna

 

Karya : Marzuki Umar

Sobat...!

gelap malam
membalut rupa jadi buta
hati kelam 
bak gumpalan asap di tengah rimba
sampai air mata menyesap dalam dada
kokok ayam dibiarkan menggema
sahut-menyahut dari kejauhan 
seolah tanpa makna...!


Lalu ...,
Riuh redam suara kereta
bola mata juga tak terbuka 
'tuk meniti dan menata sejuta panorama
bahkan kekosongan jiwa merasuk dalam raga
suara rajawali merobek retorika.

Sobat ...
pagi itu badanku merapat di tiang dangau
menghirup udara pagi 
sambil mengendus nyanyian sang nuri
tiba-tiba nyamur memerciki 
kepala dan telingaku 
bagaikan salju membawa sebongkah rezeki...!

Sesaat..,
merpati pos datang tanpa ada janji
mengepak sayap meniti udara sunyi
sambil melewati gubuk reyot
serta gedung yang tinggi
sekejap menancap dua kaki 
di atap dangau daun rumbia yang tidak rapi
paruhnya memisit bidik misi
pesan sang pujangga yang kaya hati. 

Sobat ..,
pembawa baki terus berlalu
meninggalkanku dengan salam rindu 
sepucuk surat menggugah kalbu
lentera sastrapuna 
obor pemicu...! 

kini ...
lentera sastra puna 
menyinari kelamnya sanubari
menyuntik energi pada jiwa raga
yang masih tangguh dan punya potensi
tak pernah mengharap jasa walau secangkir kopi. 

Sobat ...,
lihatlah tembok duka
tertancap di persimpangan kehidupan
jenguklah bustan-bustan rimbun
yang dipoles 'tuk menoreh kesenangan
tataplah sang penguasa 
yang kian sesat di lorong-lorong dan jalan kekuasaan
liriklah gedung-gedung menjulang beserta empang  
yang dibangun lewat politik-politik sungsang...!

Semua itu ..., 
adalah kuntum-kumtum mawar dan melati
serta buah-buahan yang penuh serat
bahkan juga sarang-sarang lebah
yang sarat madu untuk dijadikan obat.  

Sobat ..,
jadikanklah semua itu bagai testimoni
bahasakanlah semua itu dalam deskripsi
ramukanlah bunga dan buah itu jadi argumentasi
ubahlah lorong, bangunan dan empang itu nuansa persuasi
mediakanlah politik sungsang itu dalam kolom opini
dengan langkah jitu
kelak kita semua jadi payung negeri...!

Andai...,
kita sulit dalam berkata
lentera sastrapuna kamus yang kaya

bila...,
dalam melangkah kita tersesat
lentera sastrapuna kompas melekat

jika...,
saat menulis kita sekarat
lentera sastrapuna suaka terdekat.

Bireuen, 15 September 2023

    


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar