Karya : Mutiawati
Pagi itu diantara tetesan gerimis
kau hadir tiba tiba dalam lukisan kata
Menyapa ramah bak seorang pujangga
Kau tawarkan sebuah persahabatan
kau hadir tiba tiba dalam lukisan kata
Menyapa ramah bak seorang pujangga
Kau tawarkan sebuah persahabatan
Rasa yang lama membeku
kau cairkan dengan tetesan salju
Walau cairannya belum mampu
menyiram rasa yg lama terluka
Ku pikir itu awal dari sukaku
Yang akan berakhir dalam cerita
kau cairkan dengan tetesan salju
Walau cairannya belum mampu
menyiram rasa yg lama terluka
Ku pikir itu awal dari sukaku
Yang akan berakhir dalam cerita
Saat bulan berlomba mengejar malam,
kau datang bagai seorang pangeran
Kau titip pesan dalam harapan
Ku terlena dalam buaian canda
di penghujung malam
kau datang bagai seorang pangeran
Kau titip pesan dalam harapan
Ku terlena dalam buaian canda
di penghujung malam
Baca Juga: Malam Semakin Tua
Saat mentari beranjak ke peraduan
Kau hadir dengan langkah gagah
Gemuruh ombak jadi saksi
Kusambut dengan senyuman
Bahagia menemani jiwaku
Ku siapkan hati dalam getaran
Diantara gemuruh rasa
Kupeluk senja dalam impian
Kau hadir dengan langkah gagah
Gemuruh ombak jadi saksi
Kusambut dengan senyuman
Bahagia menemani jiwaku
Ku siapkan hati dalam getaran
Diantara gemuruh rasa
Kupeluk senja dalam impian
Berjuta rasa kau tebarkan
Seakan tak ada beban
Seakan tak ada beban
Waktu berlalu merambah pelan
Resah menanti kabar yang datang
Jangkrik malam bersiul menghibur rasa
Menunggu dalam resah di dada
Namun tak ada kabar yang datang
Kucoba memeluk malam
Berharap kau hadir dalam impian
Resah menanti kabar yang datang
Jangkrik malam bersiul menghibur rasa
Menunggu dalam resah di dada
Namun tak ada kabar yang datang
Kucoba memeluk malam
Berharap kau hadir dalam impian
Berhari ku menunggu sapaan
Namun kau diam dalam seribu kata
Kucoba berdamai dalam harapan
Mungkin waktu yang belum bersahaja
Namun sampai kapan
Dan sampai kapan
Ku harus menunggumu
dalam resahku
Namun kau diam dalam seribu kata
Kucoba berdamai dalam harapan
Mungkin waktu yang belum bersahaja
Namun sampai kapan
Dan sampai kapan
Ku harus menunggumu
dalam resahku
Lhokseumawe, September 2023
0 Komentar