Oleh: Yulianti Idris
Kotaku Hilang
Ditelan adaptasi murahan
Tak pantas untukmu
Karena kau berbeda
Tak pantas untukmu
Karena kau berbeda
Kau harus berbeda
Kotaku...
Jangan berubah
Tetaplah seperti dulu
Hari ini hatiku gusar
Kotaku...
Jangan berubah
Tetaplah seperti dulu
Hari ini hatiku gusar
Jiwaku berteriak
Melihat fenomena deru kendaraan bersahutan dengan kumandang azan
Mengapa kotaku berubah
Melihat fenomena deru kendaraan bersahutan dengan kumandang azan
Mengapa kotaku berubah
Kemana mereka
dulu selalu pulang
di saat kumandang azan
dulu selalu pulang
di saat kumandang azan
Kemana mereka?
Dulu selalu berlari menuju rumah-Mu disaat azan bergema
Kemana.?
Tak ada lagi
Kini mereka melangkah kesana
Ke tempat yang menawarkan mereka kebahagiaan sesaat
Tak ada lagi
Kini mereka melangkah kesana
Ke tempat yang menawarkan mereka kebahagiaan sesaat
Baca Juga: Hidup ini Pilihan
Kini mereka di sana
Dibuai fatamorgana...
Membutakan mata dan hati
kumandang azan tak lagi bermakna
Aku sedih melihat kotaku kini
Meja meja ditepi jalan mampu mengalahkan megahnya Rumah-Mu
Alunan musik di setiap sudut kota mengalahkan panggilan-Mu
Dibuai fatamorgana...
Membutakan mata dan hati
kumandang azan tak lagi bermakna
Aku sedih melihat kotaku kini
Meja meja ditepi jalan mampu mengalahkan megahnya Rumah-Mu
Alunan musik di setiap sudut kota mengalahkan panggilan-Mu
Inikah kotaku
Mengapa kau berubah.
Siapa yang salah
Begitu banyak hati kecewa
Begitu banyak hati terluka..
Melihat kotaku kini
Keramahanmu semakin memudar
Malammu semakin mencekam
Kau bukan yang dulu
Kau telah berubah
Ditelan kemajuan zaman
Malammu semakin mencekam
Kau bukan yang dulu
Kau telah berubah
Ditelan kemajuan zaman
Lhokseumawe, September 2023
0 Komentar