Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembentukan individu yang berkualitas. Di era modern ini, pembelajaran kolaboratif telah menjadi salah satu pendekatan yang mendapat perhatian besar dalam dunia pendidikan. Dalam konteks ini, pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran seperti Biologi,
Baca Juga:Literasiku Membuka Jendela Hati
Bahasa Inggris, dan Prakarya Kewirausahaan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kreativitas siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dikembangkan sesuai amanat dalam kurikulum merdeka adalah pembelajaran kontekstual yang dapat membantu siswa melihat relevansi materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari mereka, meningkatkan motivasi belajar, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia nyata.
Penulis merupakan guru biologi mencoba melaksanakan pembelajaran melalui kolaborasi ini Di sini penulis menguraikan beberapa cara bagaimana pembelajaran kontekstual dapat diterapkan melalui kolaborasi mata pelajaran tersebut:
Proyek Kolaboratif
Penulis bersama guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan prakarya kewirausahaan mengintegrasikan konten dari mata pelajaran mereka masing-masing sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
Untuk Biologi penulis mengangkat materi Metabolisme Sub Materi respirasi anaerob. dan Bahasa Inggris mengangkat Materi Teks Prosedur berupa menyusun laporan dalam bahasa Inggris. Selanjutnya Siswa merancang suatu produk kuliner internasional yang sangat ini banyak digemari secara lokal dan mengembangkan rencana bisnis melalui promosi menggunakan aplikasi Canva untuk produk tersebut (Prakarya dan kewirausahaan). Dalam hal ini produk yang di buat adalah pizza.
Pembelajaran Berbasis Masalah
Guru dapat menyusun masalah dunia nyata yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan dari beberapa mata pelajaran. Siswa kemudian bekerja sama untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Contohnya, siswa dapat diminta untuk mengidentifikasi apa yang membuat adonan dapat mengembang, organisme apa yang terlibat (biologi), menulis proposal untuk Berwirausaha Pizza dalam bahasa Inggris, merancang rencana bisnis dan promosi untuk produk tersebut (Prakarya dan kewirausahaan )
Penekanan pada Keterampilan Interpersonal
Kolaborasi antarmata pelajaran juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal, seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan. Siswa akan belajar bagaimana bekerja sama dalam tim yang memiliki keragaman profil, gaya belajar dan minat belajar sehingga pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan peserta didik
Penggunaan Sumber Daya Luar Kelas:
Kolaborasi antarmata pelajaran dapat melibatkan ahli atau sumber daya eksternal, seperti ilmuwan, pengusaha, atau praktisi di bidang terkait. Ini dapat memberikan perspektif dunia nyata dan inspirasi kepada siswa, serta memperluas jaringan mereka di luar kelas.pada pembelajaran ini melibatkan kolaborasi pengusaha sekaligus MasterChef Of Pizza yakni OmPizz.
Penilaian Holistik:
Guru dapat mengembangkan penilaian holistik yang mencerminkan integrasi kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Penilaian ini dapat mencakup produk fisik, laporan tertulis, presentasi lisan, dan rencana bisnis, sehingga siswa diuji dalam berbagai aspek pembelajaran mereka.
Baca Juga:Transparansi Pemilihan Ketua dan Wakil OSIS di Sekolah
Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa dalam mewujudkan merdeka belajar, pembelajaran kontekstual secara kolaborasi antar mata pelajaran sangat tepat karena dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan waktu, sekaligus menghemat penggunaan dana. Selain dari pada tujuan utama pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya pada kehidupan nyata.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam dan Bahagia Ibu Bapak Guru.
Penulis adalah Guru Pengajar Praktik , Narasumber Berbagi Praktik Baik, dan Wakil Kurikulum pada SMA N 1 Lhokseumawe
0 Komentar