0
Muklis Puna
Bocah lara sebatangkara mengusung duka
Inangnya dijemput peluru Israel selepas magrib
Di teras rumah Allah Ia merebah
menumpang kereta malaikat menuju langit
Inangnya dijemput peluru Israel selepas magrib
Di teras rumah Allah Ia merebah
menumpang kereta malaikat menuju langit
Baca Juga: Indonesia,Resahmu Resahku Jua
Lima almanak dlalui dalam lara
Adalah semang diundang menuju surga
Bersama sepuhnya merajut resah
Gubug reot di Nablus porak-poranda
dibombardir musuh -musuh Allah
Di atas puing-puing suci
tumbuh villa mewah milik Yahudi
Adalah semang diundang menuju surga
Bersama sepuhnya merajut resah
Gubug reot di Nablus porak-poranda
dibombardir musuh -musuh Allah
Di atas puing-puing suci
tumbuh villa mewah milik Yahudi
Satu dua kawan seiman dibusur peluru
Merenggang nyawa di tanah lapang,
diamuk meriam dan mesiu
Merenggang nyawa di tanah lapang,
diamuk meriam dan mesiu
Saat itu di hulu Subuh,
Setelah mengeja Al-Quran bersama kakek tercinta,
bergegas ia keluar dari kepongpong suci
Bergerilya mencari sisa embun dipucuk- pucuk anggur
Setelah mengeja Al-Quran bersama kakek tercinta,
bergegas ia keluar dari kepongpong suci
Bergerilya mencari sisa embun dipucuk- pucuk anggur
Matahari menggulir pagi
Lelaki tua menitip petuah
"Pasanglah seluruh inderamu!
Janganlah lengah!
Janganlah kau tumpahkan darahmu sia-sia pagi ini!
Sebab di bumi seribu Nabi.
Kau bisa mengundi nasib di jalan mulia,
menumpah darah syahidmu"
Lelaki tua menitip petuah
"Pasanglah seluruh inderamu!
Janganlah lengah!
Janganlah kau tumpahkan darahmu sia-sia pagi ini!
Sebab di bumi seribu Nabi.
Kau bisa mengundi nasib di jalan mulia,
menumpah darah syahidmu"
Haripun lengkap malam
Ia berburu syurga bersama ketapel lusuh
Peluru musuh menumbuk dadanya
Dalam rentetan panjang,
Bidadari menghambur kasturi menuju langit
Kafir keparat mendadak kalap
Bola mata disentil batu dari neraka
Ia berburu syurga bersama ketapel lusuh
Peluru musuh menumbuk dadanya
Dalam rentetan panjang,
Bidadari menghambur kasturi menuju langit
Kafir keparat mendadak kalap
Bola mata disentil batu dari neraka
Lhokseumawe, 17 Maret 2023
0 Komentar