Kerikil Suci di Negeri Para Nabi

 0

Muklis Puna

Bocah lara sebatangkara mengusung duka
Inangnya dijemput peluru Israel selepas magrib
Di teras rumah Allah Ia merebah 
menumpang kereta malaikat menuju langit


Lima almanak dlalui dalam lara 
Adalah  semang diundang menuju surga
Bersama  sepuhnya  merajut resah  
Gubug reot  di Nablus porak-poranda  
dibombardir musuh -musuh Allah 
Di  atas puing-puing suci
tumbuh villa mewah milik Yahudi   
 
Satu dua kawan seiman dibusur peluru
Merenggang nyawa di tanah lapang,
diamuk meriam  dan mesiu  

Saat itu di hulu Subuh, 
Setelah  mengeja Al-Quran bersama kakek tercinta,
bergegas ia keluar dari kepongpong suci
Bergerilya mencari sisa embun  dipucuk- pucuk  anggur  

Matahari menggulir pagi 
Lelaki tua menitip petuah
"Pasanglah seluruh inderamu!
Janganlah lengah!
Janganlah kau tumpahkan darahmu sia-sia pagi ini!
Sebab di bumi seribu Nabi.
Kau bisa  mengundi nasib di jalan mulia, 
menumpah  darah syahidmu"

Haripun   lengkap malam  
Ia berburu syurga bersama ketapel lusuh
Peluru musuh menumbuk dadanya 
Dalam rentetan panjang, 
Bidadari  menghambur  kasturi menuju langit
Kafir keparat mendadak kalap
Bola mata disentil batu dari neraka 


Lhokseumawe, 17 Maret 2023

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar