Waspada! Kenakalan Remaja Berujung Tindak Kriminal di Lingkungan Kota Lhokseumawe.

Waspada! Kenakalan Remaja Berujung Tindak Kriminal di Lingkungan Kota Lhokseumawe

Oleh : Patricia Enzi Munthe

Sastrapuna.Com-Setiap remaja yang sedang memasuki masa pubertas pasti mengalami masa pencarian jati diri didalam hidupnya. Pastinya sudah banyak kita dengar mengenai hal-hal negatif yang bersangkutan dengan perilaku remaja atau yang biasa kita sebut dengan kenakalan 

remaja (juvenile deliquency) di era sekarang. Tak lepas dari perilaku remaja, pergaulan dan pertemanan yang tidak baik di lingkungan anak muda merupakan poin utama pemicu terjadinya tindak kriminal dalam remaja. Keadaan lingkungan rumah, perhatian orang tua, serta keharmonisan keluarga juga dapat memengaruhi pemikiran remaja dalam bertindak. Banyak kenakalan kenakalan remaja yang sudah terjadi di kota lhokseumawe. Maka, pada kesempatan kali ini penulis mengangkat topik yang sangat memprihatinkan ini, guna menghimbau masyarakat untuk lebih berhati hati. 

Baca Juga: Dampak Negatif Kenakalan Remaja di Lingkungan SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Fenomena tidak mengenakkan hati ini dapat terjadi ketika lingkungan sekitar dan lingkungan rumah “gagal” memberikan kebutuhan psikologis seorang remaja saat sedang mencari jati dirinya. Misalnya kebutuhan kasih sayang. Tentu saja kasih sayang sangat diperlukan dalam mengiringi pencarian jati diri remaja dalam tumbuh kembangnya. Jika seorang remaja tumbuh tanpa adanya perhatian dan kasih sayang keluarga, hal tersebut akan membuat psikologis remaja merasa asing dan bereaksi bebas sesuai apa yang mereka anggap benar dan menyenangkan untuk diri mereka tanpa memikirkan baik atau buruknya. Mereka juga akan melakukan apa pun semena-mena dengan dasar hak atas diri sendiri. 

Hal terburuk adalah ketika mereka bertindak ugal ugalan dan melalukan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat. Dilansir dari http://www.ditjenpas.go.id/mengatasi-kriminalitas-di-kalangan-remaja,“Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan yang normal dilakukan oleh remaja jika tidak melanggar norma-norma. Kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminal sangat dipengaruhi oleh peran orang tua dalam mendidik anaknya. Banyak orang tua yang tidak paham bagaimana cara bersikap terhadap perubahan yang terjadi kepada anaknya yang sedang bertumbuh dan mencari jati dirinya. Terkadang penanganan yang kurang tepat menyebabkan seorang remaja melakukan tindak kriminal yang seharusnya tidak ia lakukan. Misalnya, Kekhawatiran berlebih yang membuat orang tua mengekang anaknya tanpa memberikannya kebebasan haknya. Hal ini dapat memicu konflik keluarga yang membuat remaja menjadi depresi.” 

Lhokseumawe, Masyarakat Aceh tak mungkin asing dengan kota yang indah nan unik ini. Baru baru ini masyarakat setempat dihebohkan dengan peristiwa memilukan yang terjadi di Desa Ulee Jalan, yakni pembacokan yang di lakukan oleh sekelompok remaja terhadap MR dan A (warga desa Ulee Jalan). Menurut keterangan kronologis yang diberikan oleh J (kakak korban), Diketahui MR dan A dalam perjalanan kembali setelah mengecek air laut yang tengah surut di waduk lhokseumawe. Namun setibanya di kutablang, mereka dihadang oleh sekelompok remaja bersenjata tajam. Tanpa basa basi sekelompok remaja itu langsung menyerang MR menggunakan celurit. MR terkena tebasan celurit tersebut dan mengalami luka serius di bagian dada kirinya, sedangkan A berhasil mengelak dan menghindar. Informasi lebih lengkap mengenai peristiwa tersebut ada pada akun instagram @awak_lhokseumawe. Adapula kerusakan gereja di wilayah pusong yang disebabkan oleh sekumpulan remaja ini. “Mereka melempari batu, Melempar mercon, Menendang gerbang hingga penyok, mencoret tembok gereja dan vihara hingga kejadian terburuk, pernah ada bom yang sengaja di taruh di depan gerbang.” Ucap BS sebagai saksi yang tinggal di sekitar gereja.

Kejahatan dan perilaku kriminal yang dilakukan oleh remaja di lingkungan Lhokseumawe sangat memprihatinkan. Warga setempat pun dibuat tak berani ikut campur tangan dan berurusan dengan remaja remaja yang di “blacklist” di wilayah tersebut. Sehingga mereka hanya dapat menjaga diri masing masing, dan mewaspadai adanya kejahatan lain yang terjadi. 

Pembacokan, pembegalan, pelecehan, penjualan sabu, tawuran, balap liar dan pemalakan menjadi suatu kekhawatiran yang “sudah biasa” terjadi di kalangan masyarakat setempat. Yang tak lain pelakunya merupakan perkumpulan remaja yang dikenal dari wilayah sekitaran Mongeudong, Kutablang, dan Pusong.

Mongeudong, Kutablang, Hagu, Ulee jalan, merupakan tempat tempat yang harus diwaspadai. Ketidakamanan wilayah tersebut tentu saja membuat masyarakat setempat ataupun di luanya menjadi resah, dan gelisah serta menciptakan rasa takut untuk melewati wilayah tersebut. Tak ada tindakan lain yang dapat dilakukan oleh warga saat ini kecuali waspada, menghindar, dan menjaga diri. Tak ada info lebih lanjut mengenai tindakan tegas yang sudah dilakukan oleh kepala desa untuk meminimalisir kejahatan kriminal sekelompok remaja yang membuat masyarakat resah.

Pihak berwajib pun bolak balik dibuat lelah dengan berbagai laporan kriminal yang di lakukan oleh remaja remaja tersebut. Mereka sudah menangkap beberapa orang remaja yang terkait dalam aksi balap liar, pembegalan dan kriminal lainnya, namun masih saja banyak kejahatan kejahatan yang membuat warga sekitar resah. 

Untuk menghindari kejahatan dan kriminal  tersebut, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut, yakni :1) Tidak keluar rumah dan melakukan kegiatan yang tidak penting saat tengah malam.2) Hindari melewati gang, jalan atau tempat tempat sepi sendirian.3)Pentingnya mengabari orang tua dan keluarga, jika ingin berpergian ke luar.dan 4) Segera hubungi pihak berwajib jika terjadi sesuatu hal yang mencurigakan, misalnya jika anda merasa di ikuti, ataupun jika anda merasa dalam bahaya.

Setiap harinya angka tindak kriminal semakin meningkat, kejahatan bisa terjadi kapan pun dan dimana pun kepada kita, apalagi jika kita tidak berhati hati dengan lingkungan sekitar kita. Bahkan orang terdekat pun dapat menjadi sosok pelaku kriminal. Termasuk anak remaja yang sedang tumbuh mencari jati dirinya. Maka pastikan anak anda tidak terjerumus ke dalam lingkungan pertemanan yang tidak baik dan tidak sehat. Jika kita tidak dapat menghentikan kriminal yang sudah terjadi dikalangan remaja, Setidaknya kita dapat menghindar, mengurangi hal hal negatif tersebut dan lebih waspada serta saling menjaga antara yang satu dengan yang lain.


Penulis adalah siswi kelas  Unggul  X- 9 SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar