Negeri Remang-remang

 

Negeri Remang-remang

Sastrapuna.com-Muklis Puna

Rintik-rintik  memahat   batu di cucuran gubuk beratap langit
bulan di angkasa tampak separuh
sinar berbinar mene
mpel  di bunga bangkai
longlongam  serigala mengusir malam mengundang mentari di hulu subuh

  

Baca juga:Antara Ada dan Tiada


Pelan-pelan  kaki matahari merangkak mendaki  siang
bocah
- bocah kumal merebah lelap  di  kaki lima
merayap menjemput recehan sisa kembalian swalayan
alarm pagi dititipkan pada nyamuk pendonor darah
berlomba sarapan pagi dengan pemilik teras

 

remang remang malam mulai sirna berganti rona menyala
bocah
- bocah tak bergubuk mulai sibuk
mengemasi rumah dalam bungkusan plastik kusam

bersampul calon pemimpin yang dipungut pada kampanye pemilu tahun lalu

 

kaki berdaki tak berterompah memikul  gubuk  ke mana angin negeri menghalau
ke tempat orasi politik yang menjanjikan hidupnya
di pagar  hotel berbintang lima
sesekali digotong ke kantor
 pemerintah

kadang kadang disandingkan di kompleks mewah 

 

Baca Juga: Separuh Jiwa adalah Dirimu


kura- kura kota merayap di tengah panas menyengat
mendamaikan jiwa dengan janji penguasa negeri
makan nasi sisa di kotak berbau amis
berhalusinasi seolah makan di restoran mewah
tak peduli madu manis dituangkan di punggung penuh daki
padahal lidah cuma sejengkal

orang orang bertelanjang kaki berbaju lusuh

mengeluh di kepiluan kota

Lhokseumawe, 24  September  2022

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar