Keretaku Lapuk Digerus Waktu

 

Sastrapuna

Keretaku  Lapuk  Digerus Waktu 

sastrapuna.com - Muklis Puna

Kereta negeri merangkak di atas peron- peron tua 
Entah ke mana besi ular itu menjalar
Lima riibu seratus kilometer jarak tempuh dilewati 
Mengular di atas bidak dunia
Dua ratus juta lebih pemburu asa,
bersemedi dalam gerbong berkarat

Kereta harapan tertatih  di garis khatulistiwa
Peron -peron menjerit menampar telinga 
Logam tua masa kompeni, 
kusam disetrika matahari
Buku panduan keluaran sembilan
belas kosong-kosong kusam diamplas masa

Sejak Aku  ingusan,
Raungan kereta  merontokkan nyali dunia
Seribu satu cara  digalang lawan
Keretaku gagah merejam malam
Seribu kuda tak mampu menikung di belokan

Baca Juga: Cinta Secangkir Kopi

Kini... 

Keretaku bisu membeku bagai  besi lapuk
penumpang mengemis kelaparan dalam gerbong 
Penganguran  diwisuda per kwartal
Lapangan kerja seukuran tenis meja
Di gedung mewah,  senator menjual kemiskinan
Menyoraki keadilan menjerat diri
Orang jujur dikubur di keramaian 

Kereta negeri  lapuk didera hujan dan bola.api
Warisan leluhur dibuat merek lain
Satu dua pulau mengambang ke lain selat
Laut digerus, gunung dirontokkan, lalu dijual ke tetangga

Kereta negeri tak lagi perkasa
Penumpang melompat lewat tingkap 
Dulu ...
Aku bangga dengan keretaku
Berpeluh -peluh kudendangkan keperkasannya

Baca Juga:Pernak - Pernik Bahasa dalam Puisi

Kini.... 
Dibalik.kaca mata hitam aku bersenandung pilu
Oh keretaku....
Masih adakah waktu berputar  
ke arah pukul dua belas?
Aku sudah lama antre di stasiun menua

Lhokseumawe, 5 Agustus 2022



Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar