Dendang Duka

 

Dendang Duka

sastrapuna.com - Muklis Puna

Di sini..
Di negeri penuh intrik 
Kau gelitik rasaku,
Pada tembok- tembok politik kau bersandar, merebah menata bayang di bawah sentilan bulan

Diantara pohon besi 
Kau  rampas udara dari pemilik negeri
Pada kaleng kecil 
kau gantungkan bungkusan nasi
Pada hamparan debu kau susun cita

Pada kerumunan kota  
kau dendangkkan malam
Kau sepi di keriuhan
Mengupas luka  di bawah  gigitan malam
Jasadmu  busung diselimuti kabut  
Tembok-  tembok hangat mengusir duka

Ohh... 
Negeri penuh intrik dan ilusi
Hatimu membantu
Seperti bisu dan tuli

Pecundang berdendang
Isu-isu digiring dan digoreng
Kemakmuran di obral dalam bayang

Penyair- penyair memuja hasrat
Menindih diksi dalam gerombolan isi
Menikung di simpang jiwa
Menerobos malam menjemput larik

Penyair -penyair lena dalam pujian
Cukong -cukong politik menggulung nasib 

Oh jelaga, antara ada dan tiada
Di sini tak ada  penguasa
Yang ada hanya suara gagak mengakak
Mencari bangkai  sisa di bawah matahari menyalak


Lhokseumawe, 5 Juli 2022

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar