Kelulusan di Masa Pandemi Covid 19
Oleh:
Muklis Puna
Sastrapuna.com+Wabah corona memang membahana. Virus dalam ukuran mikro itu harus dilihat melalui mikroskop. Namun berkat media teknologi yang maju dan pesat telah membesarkannya menjadi raksasa yang mendunia. Disadari atau tidak, media sosial telah berfungsi sebagai penyuplai informasi dalam membesarkannya sampai telah menguasai dunia.
Tanpa disadari terlepas dari berbagai isu politik, dagang, dan ekonomi serta dampak yang dimunculkan. Covid 19 telah melakukan tindakan restat ulang bagi dunia saat ini. Bumi ini seolah disetting ulang ke bentuk asal yang alamiah. Tanpa gemuruh suara pesawat membelah langit, raungan suara mobil menggerogoti udara. Telinga terasa nyaman dan sejuk dari gigitan suara kereta menggosok peron. Langit jernih tanpa kabut dan polutan, udara yang selama ini dibakar jadi lembab dan basah.
Hampir seluruh negeri di bumi ini terlelap dalam protekoler kesehatan. Rumah menjadi idola, kantor, perusahan, olahraga dan ribuan kegiatan lainnya telah masuk ke dalam kamar pribadi. Aplikasi memberikan dukungan terhadap sosial distancing panen raya meraup keuntungan yang luar biasa.
Ah..! Biarkan saja dunia di restat ulang oleh Pandemi Covid 19. Karena topik pembahasan tulisan ini bukan itu yang jadi sorotan. Berbagai lini menjadi kendala dalam pelaksanaanya. Ambil saja pendidikan sebagai contoh bahasan tulisan ini. Selama Covid 19 berlangsung tanpa batas waktu. Pendidikan yang menjadi tujuan utama dalam kehidupan telah dipindahkan dari ruang - ruang bersekat dalam bentuk aplikasi. Semua insan pendidikan dipaksa belajar menguasai teknologi berbasis android secara dadakan.
Ada satu hal yang jadi masalah dalam kondisi seperti ini dalam dunia pendidikan adalah masalah kelulusan siswa pada jenjang SD, SMP dan SMA atau sederajat. Pertanyaannya adalah mereka lulus atau lulus dengan sendirinya? Inilah yang menjadi masalah. Apakah ada upaya diluluskan atau memang lulus dengan sendirinya? Di tengah fenomena seperti ini lagi - lagi indikator penilaian dipertanyakan.
Secara nasional, jika merujuk pada tahun sebelumnya jelas sekali indikator penilaian untuk sebuah kelulusan baik tingkat sekolah maupun daerah. Selanjutnya, bagaimanakah kualitas lulusan dan siswa yang naik kelas di tengah pandemi Covid 19 seperti ini. Inilah keresahan yang masih berada dalam alur pikir setiap pencinta pendidikan hari ini.
Pihak pelaksana pendidikan masih belum mendapat bentuk yang tepat dalam menjalankan pendidikan untuk tahun pelajaran lanjutan. Semoga badai ini cepat berlalu. Tentunya para pendidik, siswa dan orang tua sangat merindukan suasana belajar yang sejuk, ceria, aman tanpa masker, jaga jarak dan berbagai protokoler yang mengekang kebebasan.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi , Pengurus IGI Wilayah Aceh Divisi Literasi dan Guru SMA N 1 Lhokseumawe
0 Komentar