Puisi: Sajak di Palung Duka

 

Foto: Dokumen Pribadi

Oleh: Muklis Puna

Suatu hari..
Jika jarak waktu melipat sunyi
Menapaklah ke beranda jiwaku, wahai kekasih
Akan kukisahkan jurang-jurang menganga, 
Hingga kini, aku berjuntai di puncak yang fana.

Baca Juga

Suatu hari...
Jika  ada ruang kosong di benakmu 
Datanglah ke gubuk ceritaku  
Akan kuurai terjal mengupas terompah,
Hingga pucuk ranum ini tergapai, namun hampa.
Simpang berkelok, rindu yang tak pernah lepas
Ingin yang mengawang, tak terengkuh seulas
Waktu surut dan diurut, memudar tanpa bekas.

Bsca Juga

Suatu hari...
Jika waktu terlipat dalam semesta
Berendamlah dalam palung dukaku, 
AKan kau temui seorang perempuan tabah,

Ia berjuntai dalam kisah
Duduk merenunh memeluk resah, 
 Makan nasi gersang diaduk garam, 
Menopang dagu, menanti harapan 

Suatu hari...
Jika sempatmu berlabuh
Sempatlah  ke masa silam, berlumur peluh
Pada peluru dan mesiu mendendangkan kematian
Tentang orang-orang mengusung kecemasan, 
Tentang bayi- bayi disapih sebelum waktunya.

Suatu hari...
Jika rasamu masih bernyala
Kau kan temui, bagaimana aku bisa begini
Menulis sajak ini, dalam tinta duka yang abadi.
Di sana, dalam palung resahanku yang dalam

Lhokseumawe, 13 November 2025



Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar