Feature, Merajut Fakta, Menyentuh Jiwa Seni Bertutur dalam Jurnalisme

                        Sumber: Dokumen  Pribadi


Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd 

Di tengah gemerlap dunia kepenulisan yang didominasi oleh berita lugas dan opini tajam, tulisan feature acapkali tersisih, terpinggirkan dalam percakapan sehari-hari para penulis maupun penggiat literasi. 

Banyak yang memandangnya sebagai genre yang sulit ditaklukkan, sebuah persilangan rumit antara fakta berita yang kaku dengan keleluasaan opini yang subjektif. 

Padahal sejatinya feature adalah seni merangkai fakta dengan narasi yang memikat. Anggapan ini tak sepenuhnya keliru, sebab meracik informasi akurat dengan sentuhan emosi dan gaya bahasa yang menarik memang membutuhkan kejelian dan keterampilan tersendiri.

Baca Juga: 

Ironisnya, sorotan terhadap karya jurnalistik yang satu ini seringkali hanya membuncah setahun sekali, itupun lebih karena menjadi salah satu mata lomba bergengsi dalam Festival Lomba Seni  Sastra Siswa Nasional (FLS3N) di tingkat Sekolah Menengah Atas. 

Fenomena ini mengisyaratkan bahwa pemahaman dan apresiasi terhadap feature belum merata, bahkan di kalangan pendidik sekalipun. 

Tidak sedikit guru Bahasa Indonesia yang mungkin belum sepenuhnya memahami esensi feature atau merasa kesulitan untuk mengaplikasikan pembelajarannya secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Potensi besar dari jenis tulisan ini belum tergali secara maksimal di dunia pendidikan kita.

Inilah ranah di mana tulisan feature menunjukkan pesonanya. Ia hadir laksana jeda yang menyegarkan, mengajak pembaca untuk tidak hanya mengetahui, tetapi juga merasakan dan memahami. 

Namun, apakah sebenarnya yang membedakan feature dari jenis tulisan jurnalistik lainnya? Mari kita selami lebih jauh esensi dan keunikan dari seni bertutur dalam jurnalisme ini.

Hakikat Feature

Dalam khazanah jurnalistik, feature kerap didefinisikan sebagai sebuah karya tulis yang memadukan unsur informatif dan menghibur. Namun, definisi ini baru menyentuh permukaan. 

Lebih dari itu, feature adalah sebuah eksplorasi, sebuah upaya untuk menggali suatu topik, baik itu peristiwa, sosok, tempat, maupun gagasan secara lebih komprehensif dan mendalam. 

Baca Juga: 

Berbeda dengan berita langsung (hard news) yang berfokus pada kecepatan dan penyampaian fakta inti, feature mengambil langkah yang lebih sabar. 

Ia berupaya menemukan sudut pandang yang istimewa, detail-detail yang sering terabaikan, dan menyajikannya dengan gaya bahasa yang lebih luwes, kaya, bahkan tak jarang bersentuhan dengan langgam sastra.

Bayangkan sebuah berita melaporkan tentang sebuah inovasi teknologi terbaru; ia akan dengan sigap menyampaikan apa inovasi tersebut, siapa penemunya, dan kapan diluncurkan. 

Feature, di sisi lain, mungkin akan menyoroti perjalanan panjang sang inovator di balik temuan tersebut, tantangan yang dihadapinya, mimpi-mimpinya, hingga dampak sosial yang mungkin ditimbulkan oleh karyanya.

Informasi tetap menjadi tulang punggung, namun ia dibungkus dalam narasi yang hidup, dialog yang menggugah, dan deskripsi yang membangkitkan imajinasi. Dengan demikian, feature dapat dipahami sebagai karya jurnalistik kreatif yang bertujuan untuk menyajikan suatu subjek secara mendalam dan menarik, dengan tetap berpijak pada akurasi fakta dan etika jurnalistik.

Jantung Tulisan Feature

Salah satu elemen paling krusial yang menjadi daya pikat utama tulisan feature adalah kemampuannya untuk mengangkat sisi kemanusiaan atau human interest. 

Ini bukan sekadar pemanis, melainkan inti yang menghidupkan seluruh narasi. Human interest adalah tentang menggali dan menampilkan pengalaman, emosi, pergulatan batin, harapan, serta berbagai aspek universal dari kehidupan manusia. 

Ketika seorang penulis berhasil menyentuh aspek ini, tulisannya akan melampaui sebatas rangkaian kata; ia menjadi jembatan emosional antara penulis, subjek tulisan, dan pembaca.

Sebuah feature yang mengisahkan perjuangan seorang ibu tunggal membesarkan anak-anaknya di tengah keterbatasan, atau cerita tentang komunitas adat yang berjuang mempertahankan tradisinya di tengah gempuran modernitas, akan mampu membangkitkan empati, simpati, dan refleksi yang mendalam.
 
Pembaca seolah diajak untuk berjalan berdampingan dengan tokoh dalam cerita, merasakan suka dan duka mereka. Akhirnya, menemukan serpihan diri atau nilai-nilai universal dalam kisah tersebut. 

Kekuatan inilah yang membuat feature mampu melintasi batas-batas budaya dan sosial, menyentuh pembaca dari berbagai latar belakang.

Kekuatan Narasi dalam Feature

Jika sisi kemanusiaan adalah jantungnya, maka seni bercerita (storytelling) adalah aliran darah yang menyalurkan kehidupan ke seluruh tulisan. 

Penulis feature adalah seorang narator ulung yang tidak hanya melaporkan fakta, tetapi merangkainya menjadi sebuah kisah yang utuh, mengalir, dan memikat. Proses ini melibatkan penggunaan berbagai teknik naratif yang cermat.

Pertama, penulis membangun alur cerita yang logis dan menarik, seringkali dengan pengenalan yang memikat, pengembangan konflik atau eksplorasi topik yang mendalam, hingga mencapai klimaks atau resolusi yang memberikan pencerahan.

Kedua, penggambaran tokoh atau subjek utama dilakukan secara detail dan hidup, sehingga pembaca dapat memahami karakter, motivasi, dan perasaannya. 

Latar tempat dan waktu pun dilukiskan dengan saksama, menggunakan deskripsi yang kaya akan detail sensorik, sehingga pembaca seolah-olah dibawa langsung ke lokasi kejadian. 

Selain itu, penggunaan kutipan langsung atau dialog yang otentik dari narasumber dapat menambah kekuatan dan keaslian cerita, membuat suara mereka terdengar lebih nyata.

Informasi yang mungkin terasa kompleks atau abstrak menjadi lebih mudah dicerna dan diingat, karena disajikan dalam format cerita yang akrab dengan pengalaman manusia.

Kreativitas dan Akurasi dalam Feature

Menulis feature menuntut tingkat kreativitas yang tinggi. Penulis perlu memiliki kepekaan untuk melihat hal-hal yang tidak biasa dalam kejadian sehari-hari.  Kemampuan  menemukan sudut pandang yang segar serta kelihaian dalam menggunakan bahasa untuk menciptakan suasana dan membangkitkan emosi. 

Baca Juga;

Kreativitas ini bisa berupa penggunaan metafora yang cerdas, struktur tulisan yang inovatif, atau kemampuan untuk menghubungkan detail-detail kecil menjadi sebuah gambaran besar yang bermakna.

Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa kreativitas dalam penulisan feature tidaklah tanpa batas. Ia harus selalu berjalan beriringan dengan tanggung jawab jurnalistik.

Akurasi fakta adalah harga mati. Setiap informasi yang disajikan harus dapat diverifikasi dan dipertanggungjawabkan. Penulis feature bukanlah seorang penulis fiksi yang bebas berkreasi tanpa batasan realitas.

Ia adalah seorang jurnalis yang memilih medium naratif untuk menyampaikan kebenaran. Keseimbangan antara imajinasi kreatif dan keteguhan pada fakta inilah yang menjadi tantangan sekaligus keindahan dari penulisan feature.

Ragam Pesona Feature,Dari Profil Hingga Perjalanan

Dunia feature sangatlah kaya dan menawarkan berbagai corak penulisan yang dapat disesuaikan dengan topik dan tujuan. 

Salah satu bentuk yang paling dikenal adalah feature profil, yang mengupas tuntas kehidupan, pemikiran, dan pengaruh seorang tokoh menarik, baik itu sosok inspiratif, kontroversial, maupun unik. 

Ada pula feature minat insani, yang secara khusus mengangkat kisah-kisah yang sarat dengan emosi dan nilai-nilai kemanusiaan universal, seperti potret perjuangan, ironi kehidupan, atau momen-momen kebahagiaan sederhana yang menghangatkan hati.

Bagi mereka yang gemar menjelajah, feature perjalanan menawarkan lebih dari sekadar panduan wisata. Ia menyajikan pengalaman subjektif penulis saat mengunjungi suatu destinasi, lengkap dengan deskripsi mendalam tentang budaya lokal, interaksi dengan masyarakat setempat, dan refleksi pribadi yang memperkaya pemahaman pembaca. 

Tidak ketinggalan, feature sejarah mampu menghidupkan kembali peristiwa atau tokoh masa lalu dengan pendekatan naratif yang segar, menjadikannya relevan dengan konteks kekinian.

Ada juga feature ilmiah populer yang mampu menjembatani dunia sains yang kompleks dengan bahasa awam yang mudah dipahami dan menarik. 

Masing-masing jenis feature ini memiliki kekhasan dan daya pikatnya sendiri, namun semuanya berbagi misi yang sama: menyajikan informasi secara mendalam dan menggugah.

Feature dan Berita dalam Pusaran Informasi

Untuk semakin memperjelas posisi feature, penting untuk melihat perbedaannya dengan berita langsung. 

Jika berita dapat diibaratkan sebagai foto jurnalistik yang menangkap momen penting secara cepat dan akurat, maka feature adalah sebuah lukisan yang menggambarkan subjeknya dengan lebih banyak detail, nuansa, dan interpretasi.

Berita berfokus pada penyajian fakta inti dengan prinsip 5W+1H (Apa, Siapa, Kapan, Di Mana, Mengapa, Bagaimana) dalam struktur piramida terbalik, di mana informasi terpenting diletakkan di awal. Gaya bahasanya pun cenderung lugas, objektif, dan formal, serta sangat terikat oleh aktualitas atau timeliness.

Sebaliknya, feature menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam struktur, seringkali menggunakan alur naratif kronologis atau tematik. 

Gaya bahasanya lebih deskriptif, personal, dan imajinatif, bahkan terkadang puitis. Meskipun bisa diangkat dari peristiwa aktual, sebuah feature yang baik seringkali memiliki kualitas timeless atau tidak lekang oleh waktu, tetap relevan dan menarik untuk dibaca kapan saja.

Tujuan utama berita adalah menginformasikan, sedangkan feature tidak hanya menginformasikan, tetapi juga menghibur, menginspirasi, dan menyentuh emosi pembaca.

Peran Feature di  Media Modern

Di era digital yang dibanjiri konten serba instan dan dangkal, peran feature justru semakin penting. Media massa yang cerdas menyadari bahwa feature berkualitas tinggi adalah aset berharga untuk menarik dan mempertahankan audiens yang kini semakin selektif. 

Sajian feature yang mendalam dan manusiawi menawarkan oase di tengah gurun informasi singkat. Ia mampu membangun loyalitas pembaca, memberikan variasi konten yang menyegarkan, serta mengangkat citra media sebagai sumber informasi yang kredibel dan berwawasan. 

Lebih dari itu, feature memiliki kemampuan unik untuk menjelaskan isu-isu kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima, melalui pendekatan personal dan naratif.

Simpulan

Tulisan feature adalah manifestasi dari jurnalisme yang tidak hanya berorientasi pada penyebaran informasi, tetapi juga pada pencerahan dan pengayaan jiwa pembacanya. 

Ia adalah seni merangkai fakta menjadi narasi yang memikat, menghidupkan kembali sisi kemanusiaan dalam setiap peristiwa, dan mengajak kita untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih kaya dan empatik. 

Dengan kemampuannya menggabungkan kedalaman riset, ketajaman observasi, kreativitas berbahasa, dan kepekaan terhadap nilai-nilai universal, feature berdiri sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga kualitas dan relevansi jurnalisme di tengah tantangan zaman.

Ia membuktikan bahwa di balik setiap berita, selalu ada cerita yang menunggu untuk dikisahkan dengan cara yang lebih menyentuh dan bermakna

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe



 

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar