Oleh : Daniel Saputra
Pekerjaan rumah "PR" memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi siswa. Pada saat ini rata-rata guru memberikan terlalu banyak PR tanpa memperhatikan dampak bagi siswanya. PR yang terlalu banyak memiliki berbagai macam pengaruh, terutama pengaruh negatif. Tentunya itu bukanlah hal yang bagus untuk kondisi siswa tersebut.
Pekerjaan rumah "PR" juga memiliki pengaruh positif jika diberikan dengan porsi yang tepat. Porsi dan kuliatas PR juga berpengaruh untuk kondisi para siswa. Porsi adalah banyak nya PR yang diberikan sedangkan kualitas adalah seberapa efektif Pr tersebut bagi siswa. Sebaiknya Pr yang diberikan tidak terlalu banyak tetapi berkualitas.
Pekerjaan rumah "PR" yang berkualitas memiliki dampak baik terhadap siswa. Siswa akan lebih paham terhadap materi yang diberikan oleh guru jika Pr yang diberikan itu dengan kualitas baik. PR dengan kualitas baik itu adalah yang mudah di mengerti dan menarik menarik untuk dikerjakan
Selanjutnya, fakta di lapangan menunjukkan masih banyak guru yang memberikan pekerjaan rumah kepada para siswanya dalam jumlah yang banyak selama proses belajar secara daring. Mas Menteri juga menghimbau agar guru tidak berorientasi terhadap kuantitas bahan pembelajaran yang diberikan kepada siswa, melainkan lebih berfokus pada kualitas materi yang diberikan, serta senantiasa membimbing para siswanya walaupun pembelajaran dilakukan secara daring online. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/apakah-pr-masih-cocok-diberikan-untuk-siswa diakses tanggal 14 September 2024.
Maksud dari kutipan di atas adalah menteri pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim, menghimbau kepada para guru untuk memberikan pekerjaan rumah kepada siswanya dengan berfokus pada kualitas materi yang diberikan dari pada kuantitasnya.
Pekerjaan rumah "PR" yang banyak tanpa mementingkan kualitas, memberikan berbagai efek negatif kepada siswa. Dengan begitu kehidupan siswa bakal tergantung dan akan berdampak buruk terhadap hidup nya. Guru ber tanggung jawab atas hal ini, karena efek negatif ini juga berpengaruh terhadap kondisi siswa di luar sekolah.
Selanjutnya, PR yang terlalu berlebihan bisa membuat para siswa dipaksa untuk menangani beban kerja yang tidak seimbang dengan tingkat perkembangan mereka. Sehingga hal ini bisa menyebabkan tekanan yang signifikan, baik untuk anak-anak maupun para orangtuanya. Bahkan fakta tersebut didukung dengan beberapa penelitian yang menyelidiki hubungan antara hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dengan kondisi kesehatan anak.Penelitian yang dilakukan oleh Stanford Graduate School of Education kemudian dipublikasikan di Journal of Experimental Education. https://www.kompas.com/edu/read/2024/01/27/160200571/benarkah-terlalu-banyak-pr-memengaruhi-kesehatan-anak-cek-j diakses tanggal 19 September 2024.
Dalam artikel tersebut di jelaskan bahwa pekerjaan rumah yang banyak memiliki dampak buruk bagi siswa, baik kesempatan fisik maupun kesehatan mentalnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stanford Graduate School of Education.
Beberapa dampak yang akan dialami siswa jika PR terlalu banyak :
Stres
PR yang terlalu banyak dapat menyebabkan siswa stres, bahkan hingga menjadi sumber utama stres. Stres yang berlebihan dapat memengaruhi tumbuh kembang dan daya ingat anak.
Penurunan Kesehatan Siswa
PR yang terlalu banyak dapat menyebabkan siswa mengalami penurunan kesehatan, seperti sakit kepala, kelelahan, kurang tidur, dan masalah pencernaan.
Kurang Waktu untuk Melakukan Kegiatan Lain
PR yang terlalu banyak dapat membuat siswa memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan kegiatan lain, seperti bertemu teman, bercerita dengan keluarga, atau melakukan ekstrakurikuler.
Kecewa terhadap Sekolah
PR yang terlalu banyak dapat membuat siswa kecewa kepada sekolah dan kehilangan semangat untuk belajar serta menjadi males sekolah.
Terasing dari Kehidupan Sosial
PR yang terlalu banyak dapat membuat siswa merasa terasingkan dari kehidupan sosial. Padahal dalam masa-masa remaja kami sangat membutuhkan interaksi sosial.
Porsi PR yang baik untuk diberikan kepada siswa adalah tidak terlalu banyak dan tidak menggangu aktivitas siswa tersebut. Di luar sekolah siswa mempunyai aktivitas lain jangan sampai PR yang terlalu banyak mengganggu hal tersebut. Porsi PR yang baik menjauhkan siswa dari efek negatif PR.
Selanjutnya,Untuk menentukan jumlah PR yang ideal, Cooper mengenalkan sistem “aturan 10 menit”. Maksudnya, guru dapat menambahkan 10 menit PR (waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan PR) setiap siswa naik satu kelas.Contohnya, siswa kelas 1 SD mendapatkan PR yang bisa diselesaikan dalam waktu 10 menit. Lalu, ketika ia kelas 2 SD, ia akan mendapatkan PR yang bisa diselesaikan dalam waktu 20 menit.Begitu seterusnya hingga ia akan mendapat PR yang bisa dikerjakan dalam waktu dua jam saat memasuki masa sekolah menengah atas (SMA). https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/dampak-banyak-pr-untuk-anak/ diakses tanggal 21 September 2024.
Dalam kutipan diatas di sebuah bahwa porsi PR yang baik untuk siswa sekolah dasar (SD) adalah yang bisa di selesaikan dalam 10 menit, 20 menit untuk kelas 2 SD, dan yang bisa diselesaikan dalam waktu 2 jam untuk siswa sekolah menengah atas (SMA).
Simpulan:
Guru harus memperbaiki cara dalam memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Harus lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas, hal ini dilakukan agar dampak positif PR terjalankan. Jika guru terus memberikan PR dalam jumlah banyak tanpa memperhatikan kualitas PR yang di berikan nya dampak negatif PR akan terus berdampak terhadap siswa. Sebenarnya guru memiliki tujuan yang bagus, dengan memberikan PR guru mengharapkan siswa akan lebih paham terhadap materi yang diberikan itu, tetapi jika teknik dalam memberikan PR salah maka tujuan tersebut tidak akan terwujud.
Penulis adalah Siswa kelas XI-1 unggul SMA N 1 Lhokseumawe
0 Komentar