ESFP, Si Ekstrovert yang Paling Ekstrovert

 

Oleh: Ichlasniate Katiara M

Sastrapuna.com ESFP adalah singkatan dari extraversion, sensing, feeling, judging. Kepribadian ESFP adalah salah satu dari 16 tipe kepribadian yang diklasifikasikan oleh Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI juga merupakan tes psikologis yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar psikologis murni seseorang ketika mengamati dunia dan membuat keputusan. Tes psikologi ini berisi pertanyaan tentang perasaan atau perilaku tentang apa yang biasa kamu rasakan atau lakukan dalam situasi tertentu.

ESFP atau tipe kepribadian “Penghibur” ini adalah sosok yang penuh semangat dan berenergi. Sangat mudah bagi para ESFP untuk terbawa oleh kegembiraan dan berharap orang lain juga merasakannya. Tidak ada tipe kepribadian lain yang mencurahkan banyak waktu dan energi untuk mendorong orang agar ceria seperti tipe ESFP ini, dan tidak ada tipe kepribadian lain yang bisa melakukannya dengan cara yang khas.

Selain menjadi tipe kepribadian yang paling berenergi, ESFP juga merupakan tipe kepribadian yang paling berjiwa estetika dibandingkan dengan tipe kepribadian lainnya. Dari perawatan dan berpakaian hingga rumah dengan perabotan lengkap, sosok penghibur ini juga paham mode. Mereka dapat langsung dikenali dan mereka tidak takut untuk mengubah lingkungan mereka untuk mencerminkan sosok mereka. Tipe ESFP ini sering penasaran dan dapat dengan mudah menjelajahi desain dan gaya baru.

Kekuatan dan Kelemahan ESFP

Tentu saja, tipe ESFP memiliki kekuatan dan kelemahan seperti tipe kepribadian lainnya. Berikut adalah kekuatan dan kelemahan yang ESFP punya:

Kekuatan:

1. Berani

ESFP tidak dikenal sebagai seseorang yang suka menahan diri. Dia ingin mengalami semua hal jika ia punya kesempatan, orang dengan tipe ESFP ini biasanya tidak keberatan keluar dari zona nyaman-nya saat tidak ada orang lain yang berani melakukannya.

2. Autentik

Orang dengan tipe kepribadian ESFP lebih suka menciptakan gaya baru dan selalu menemukan cara baru untuk menonjol di keramaian.

3. Estetika dan Pertunjukan

Di luar apa yang mereka kenakan, ESFP juga memasukkan kreativitas artistik ke dalam apa yang mereka katakan dan lakukan. Setiap hari adalah pesta, dan ESFP senang mengadakan pertunjukan.

4. Praktis

Dunia bagi orang yang berkepribadian ESFP adalah untuk dirasakan dan dialami. Mereka lebih suka melihat dan melakukan sesuatu yang praktis.

5. Penuh Pengamatan

Dengan kepribadian yang suka kesana-kemari, melakukan ini dan itu, tentu saja seorang ESFP akan secara alami dapat memperhatikan hal-hal di sekitarnya dan perubahan yang terjadi di dekat mereka.

6. Memiliki Kemampuan People Skill Yang Bagus

ESFP suka memperhatikan orang. Mereka juga cerewet, lucu, dan hampir tak pernah kehabisan topik perbincangan dengan teman-temannya. Bagi orang yang memiliki tipe ESFP, waktu yang mereka habiskan bersama orang-orang yang mereka sukai adalah suatu kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.

Kelemahan:

1. Sensitif

Sensitif adalah kelemahan terbesar seorang ESFP. Orang dengan tipe kepribadian ini adalah sosok yang sangat emosional dan rentan terhadap kritikan, mereka akan merasa terpojok dan reaksi yang mereka tunjukkan tidak akan bagus.

2. Menolak Konflik

Mereka yang punya tipe ESFP ini cenderung lebih suka mengabaikan konflik agar tidak terlibat sama sekali didalamnya. Biasanya mereka akan melakukan apapun agar mereka bisa keluar dari konflik itu dan kembali beralih untuk melakukan hal yang menyenangkan.

3. Mudah Bosan

Jika tidak terjadi hal yang menyenangkan dalam waktu lama, orang dengan tipe kepribadian ini akan bangkit dan mulai mencari kesenangan baru. Mereka bahkan melakukan hal yang berisiko untuk kesenangan diri tanpa di pikir lebih matang bagaimana ke depannya nanti.

4. Perencana Jangka Panjang Yang Buruk

Faktanya, orang dengan tipe ESFP ini kurang mahir dalam membuat rencana untuk masa depannya. Menurut mereka, mereka hanya perlu mengikuti alur kehidupan tanpa harus membuat rencana beserta konsekuensi-nya. Bagi mereka, semua hal yang telah mereka rencanakan pasti akan berubah juga di masa depan, jadi untuk apa repot-repot membuat rencana?

5. Tidak Fokus

Sebuah dedikasi dan fokus jangka panjang adalah sebuah tantangan khusus bagi orang dengan tipe ESFP ini. Contohnya dalam hal akademik, pelajaran sastra dan bahasa adalah mata pelajaran yang padat dan tidak berubah-ubah sehingga membuat orang dengan tipe ESFP kesulitan dalam pelajaran tersebut. Lain ceritanya jika mereka mempelajari mata pelajaran yang bersifat  dinamis. Untuk bisa bertahan dalam keadaan ini, ESFP akan melakukan hal yang menyenangkan sebelum mereka akan bertahan dalam mata pelajaran yang membosankan.

Tips Belajar Untuk ESFP

Apakah kamu seorang Penghibur atau memiliki tipe kepribadian ESFP ini? Walaupun tipe ini sangat suka bersenang-senang, tentu saja mereka juga pernah memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa belajar dengan efektif. Karena pada kelemahan diatas telah disebutkan bahwa tipe ESFP sulit untuk fokus dan mudah bosan, berikut beberapa tips belajar yang mungkin cocok untuk kamu:

1. Belajar Sambil Mendengar Musik

Jika belajar terasa suntuk di kala suasana sunyi, yang mungkin justru membuat kamu mengantuk, mendengarkan musik bisa menjadi salah satu cara agar kamu bertahan selama belajar. Carilah lagu yang sesuai dengan selera-mu, disarankan untuk memilih musik dengan instrumental saja agar kamu bisa lebih fokus pada pelajaran.

2. Belajar secara Berkelompok

Mungkin, belajar di dalam suasana yang hening justru membuat tipe ESFP merasa bosan. ESFP sangat suka berkumpul dengan teman-temannya, oleh karena itu cobalah untuk belajar bersama dengan teman-temanmu. Selain membuatmu lebih nyaman dalam belajar, belajar berkelompok juga dapat meningkatkan pengetahuan kamu lebih cepat karena berbagai pandangan dan penjelasan yang berbeda akan kamu dapatkan dalam satu waktu.

3. Menggunakan Teknik Belajar Pomodoro

Ketika kamu mungkin sedang sendiri, tetapi kamu harus tetap belajar karena ujian akan segera tiba, atau kamu memiliki tugas yang belum diselesaikan, maka cobalah teknik Pomodoro ini. Caranya, siapkan materi yang ingin kamu pelajari. Lalu pasanglah timer selama 25 menit, kemudian mulailah belajar dengan fokus tanpa memikirkan hal lain selama waktu berjalan. Setelah timer 25 menit berbunyi, berhentilah sejenak selama 3-5 menit kemudian lanjutkan belajar atau mengerjakan tugas kamu yang tadi. Jika kamu sudah melakukan hal tersebut sampai empat kali, kamu boleh menambahkan waktu istirahatmu menjadi 15-30 menit.

4. Beri reward pada diri sendiri setelah belajar

Dalam hal ini, kamu bisa melakukan sesuatu yang menyenangkan sebagai hadiah untuk dirimu sendiri karena kamu telah berhasil bertahan selama belajar, atau membelikan sesuatu untuk dirimu sendiri. Usaha yang kamu lakukan patut untuk diberi penghargaan, kamu telah rela mengorbankan waktu bersenang-senang mu demi belajar. Tapi, jangan hanya belajar demi mendapatkan reward ya. 

Referensi:

Ferrari, J. R., Parker, J. T., & Ware, C. B. (1992). Academic procrastination: Personality correlates with Myers-Briggs types, self-efficacy, and academic locus of control. Journal of social Behavior and personality, 7(3), 495-502.


Berita Terkait

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Pembahasan nya keren kak, tapi aku ini tipe orang nya ambivert kak, kadang suka ekstrovert kadang suka introvert, itu gimana penjelasannya ya kak, ditunggu postingan selanjutnya kak Icha 😁🙏

    BalasHapus