Rasa dalam Nada
Rajulaini
Lagi-lagi kulukiskan rasa ini dalam tulisan,
Malam yang sunyi seperti ini membuatku mengingat semua kenangan,
Suara jangkrik dan binatang malam lain bernyanyi merdu membuatku merindu hingga bibir mengukir senyuman,
Malam yang sunyi seperti ini membuatku mengingat semua kenangan,
Suara jangkrik dan binatang malam lain bernyanyi merdu membuatku merindu hingga bibir mengukir senyuman,
meski banyak goresan noda dalam putarannya, namun tetap kamu yang menjadi titik keindahan.
Pada angin kutitipkan salam,
pada malam kutitipkan rasa,
Pada angin kutitipkan salam,
pada malam kutitipkan rasa,
pada rembulan dan sang bintang
kutitipkan sinar cintaku,
Dan pada tuhan kutitipkan do'a untukmu.
bagai warna pelangi yang tak pernah berubah,begitulah rasa yang ku punya,
Selalu begini dan terhenti di sini.
kau tetap keindahanku,
kau tetap kekasihku,
kamu masih setia bertahta sebagai ratu cintaku.
Dan pada tuhan kutitipkan do'a untukmu.
bagai warna pelangi yang tak pernah berubah,begitulah rasa yang ku punya,
Selalu begini dan terhenti di sini.
kau tetap keindahanku,
kau tetap kekasihku,
kamu masih setia bertahta sebagai ratu cintaku.
Meski mahkotamu bersinar redup,
meski matamu kini tertutup,
Namun tetap saja pesonamu
meski matamu kini tertutup,
Namun tetap saja pesonamu
memancar dan memberikan
getaran yang mampu
membuat cintaku hidup.
Jika kamu khawatir aku tak sanggup bertahan, Aku di sini merindumu dengan senyuman.
Jika kamu khawatir aku tak sanggup bertahan, Aku di sini merindumu dengan senyuman.
Medan, 7 Desember 2022
Penulis adalah. Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia. Medan
Juara I Cipta Baca Puisi Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2018 untu Anak Berkebutuhan Khusus
0 Komentar